Boni Hargens Pikir-pikir Kalau Ada yang Meminta Jadi Konsultan Politik
Boni mengatakan hingga saat ini belum ada yang mendekatinya. Namun jika ada, ia akan mempertimbangkannya.
Penulis: Danang Setiaji Prabowo
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banyaknya konsultan politik yang muncul terutama menjelang pemilu, dianggap merupakan hal yang wajar. Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens, merasa penting adanya konsultan politik.
Saat ditanya apakah dirinya saat ini menjadi konsultan politik kelompok tertentu, Boni mengatakan hingga saat ini belum ada yang mendekatinya. Namun jika ada, ia akan mempertimbangkannya.
"LPI sampai sekarang tidak ada yang melamar. Kalau ada yang melamar, nanti kita lihat. Yang jelas kami ingin mendorong perubahan sosial politik, itu sikap kami," ujar Boni di Galeri Cafe TIM, Kamis (20/3/2014).
"Konsultan politik penting dalam demokrasi modern. Jadi orang mengerti tata bermain demokrasi yang sehat, mendekati pemilih yang sehat," lanjutnya.
Sedangkan Direktur Institute Transformation Studies (Intrans), Andi Saiful Haq, mengatakan di negara maju konsultan politik mempunyai tempat khusus dan ia melihatnya sebagai fenomena yang wajar.
"Orang butuh pendekatan jasa teori ilmiah. Ada dua peran konsultan politik. Pertama, kredibilitas riset mereka valid atau tidak, dan kedua keberpihakannya harus jelas. Sebagai konsultan harus berpihak. Kalau riset itu jadi urusan publik, datanya kredibel dan valid atau tidak," katanya.