Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pedagang Pasar Tradisional Jadi Sasaran Uang Palsu

Pedagang di pasar tradisional menjadi sasaran empuk para pengedar uang palsu.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Pedagang Pasar Tradisional Jadi Sasaran Uang Palsu
Tribun Jabar/GANI KURNIAWAN
Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Mashudi bersama Kasatreskrim, AKBP Nugroho Arianto memperlihatkan uang palsu saat ekspos di Mapolrestabes Bandung, Jalan Merdeka, Kota Bandung, Senin (24/2/2014). Jajaran Polrestabes Bandung mengungkap praktik pembuatan dan penjualan uang palsu yang dilakukan oleh tersangka berinisial TYD (43) selama beberapa bulan terakhir yang mencapai Rp 1,1 miliar. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pedagang di pasar tradisional menjadi sasaran empuk para pengedar uang palsu.

Lihat saja nasib malang yang menimpa Nurhayati, pedagang pakaian di sebuah pasar tradisional, Depok, Jawa Barat.

Tahun ini, dalam dua bulan berturut-turut, sudah dua kali barang dagangannya dibayar dengan uang palsu. Keduanya ialah rupiah palsu pecahan Rp 100.000.

Uang palsu pertama yang Nurhayati dapat mirip dengan yang uang asli. Sedang uang palsu yang kedua, warna merahnya pudar.

“Duitnya kalau diremas malah bangun lagi. Terus enggak ada garis-garis dekat angka 100.000,” ujar dia.

Kejadian pertama terjadi awal Februari 2014 lalu. Saat itu, kebetulan kios miliknya sedang ramai pembeli.

Saking ramainya, ia tidak sempat memeriksa uang pembayaran pakaian yang diberikan oleh para pembeli.

BERITA REKOMENDASI

Alhasil, ketika menghitung hasil penjualan hari itu, perempuan berusia 30 tahun ini menemukan selembar uang palsu pecahan Rp 100.000.

Lalu, kejadian kedua Nurhayati alami awal Maret ini. Ketika itu, seorang laki-laki membeli sepotong celana pendek seharga Rp 15.000. Pembeli ini membayar belanjaannya dengan uang pecahan Rp 100.000.

Tanpa rasa curiga, ayah Nurhayati yang kebetulan melayani si pembeli menerima uang tersebut.

“Waktu itu bapak saya yang menerima, duit masuk kantong saja, enggak diperiksa sama dia,” ujar Nurhayati.

Di kawasan perdagangan Tanah Abang, Jakarta, uang palsu juga marak beredar.

Pakan lalu, Upik, pedagang pakaian perempuan di Pasar Jati Baru ikut menjadi korban.

Saat itu, kiosnya tengah ramai pembeli sehingga dia tidak mengecek satu per satu uang yang diterima dari pembeli.

Halaman
12
Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas