Anak-anak Penyandang Autis Harus Bisa Hidup Mandiri
Kartika menganggap pemerintah dan pihak swasta bersama para relawan harus saling berbagi pengetahuan untuk mendukung program pengembangan kapasitas.
Editor: Dewi Agustina
![Anak-anak Penyandang Autis Harus Bisa Hidup Mandiri](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/20140430_112621_seminar-pemberdayaan-anak-penyandang-autis.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews, Abraham Utama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Kartika Wiroatmojo mengatakan dibutuhkan kerja sama berbagai pihak yang lintas sektoral untuk menyiapkan para penyandang autis memasuki dunia kerja.
"Pendidikan dan peningkatan kapasitas penting bagi anak penyandang autis agar dapat hidup mandiri," ujarnya.
Pernyataan tersebut diungkapkan Kartika sebagai pengantar seminar pemberdayaan anak penyandang autis yang diselenggarakan di Hotel Atlet, Jakarta Selatan, Rabu (30/4/2014) pagi. Acara ini digelar dalam rangka Bulan Kepedulian Autisme Sedunia yang jatuh bulan April ini.
Kartika menganggap pemerintah dan pihak swasta bersama para relawan harus saling berbagi pengetahuan untuk mendukung program pengembangan kapasitas ini.
Konsultan neuropediatri dari Asosiasi Disleksia Indonesia Purboyo Solek menambahkan pemerintah seharusnya memberikan dukungan dana dan sumber daya manusia yang berkompeten dalam program ini.
"Jangan kalah sama Malaysia. Mereka mengalokasikan Rp 1,2 triliun untuk program pengembangan kapasitas ini," paparnya.
Seminar ini merupakan bagian dari corporate social responsibility LPS. Tahun lalu LPS juga melaksanakan program operasi bagi anak penderita hydrocephalus.