TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta terus dibenahi jelang kehadiran Wakil Presiden Boediono bersaksi dalam sidang perkara Century, Jumat (9/5/2014) besok.

Boediono dijadwalkan bersaksi dalam kapasitasnya yang pernah menjabat Gubernur Bank Indonesia (BI) untuk terdakwa Budi Mulya.

Terpantau, hingga Kamis (9/5/2014) sore, sejumlah tim maintanance atau perawatan yang biasa bertugas di KPK telah melakukan penataan terhadap ruang dan peralatan yang ada di gedung penghakiman para koruptor tersebut.

Penataan tersebut juga membuat lobby dan lantai I dan ruang yang akan digunakan sebagai tempat Boediono bersaksi berubah drastis menjadi lebih nyaman dan bersih. Tak terkecuali toiletnya.

Penataan itu sendiri dimulai dari lobby Pengadilan Tipikor. Anggota tim maintanance tampak memasang proyektor dan layar besar yang nantinya memperlihatkan suasana ruang sidang lantai I yang tempat Boediono bersaksi.

Layar besar itu menggantikan televisi ukuran sekitar 21 inchi yang sebelumnya biasa dimaanfaatkan wartawan memantau jalannya sidang. Televisi tersebut dipindah ke bagian depan lobby Pengadilan Tipikor. Tidak hanya itu, tiga buah sofa yang terhitung sudah kusam juga turut disingkirkan.

Penataan lebih menyeluruh digelar di ruang sidang lantai I Pengadilan Tipikor Jakarta. Petugas maintanance dibantu petugas kebersihan tampak sibuk berbenah.

Mereka melakukan pembenahan dengan serius. Bahkan akses tangga menuju lantai tersebut juga dibersihkan.

Lantai ruangan yang dilapisi keramik terlihat disapu dan dipel hingga terlihat bercahaya. Pagar pembatas di ruang persidangan juga terlihat dibersihkan. Jendela di sisi kiri ruangan juga diberikan tambahan lapisan. Sebuah kursi khusus juga disediakan di hadapan majelis hakim. Ruang sidang juga lebih nyaman dan dingin dengan adanya tambahan 3 Air Conditioner (AC) portable. Begitu juga di ruang tunggu saksi.

Sementara lantai 2 Pengadilan Tipikor juga tak luput dari pembenahan. Informasi diperoleh, sebuah layar lumayan besar juga akan dipasang untuk menyiarkan jalannya sidang.

Kepala Biro Pengamanan Sekretariat Militer Kepresidenan (Setmilpres), Brigjen Jakob Djoko Sarosa yang ditemui di lokasi enggan berbicara banyak soal persiapan yang dilakukan Pengadilan Tipikor Jakarta terkait rencana kedatangan Boediono dalam sidang.

Dia mengaku datang dalam rangka koordinasi. Jakob selanjutnya hanya menjelaskan sebagian kecil soal prosedur pengamanan bagi Wapres.

"Metal Detector, polisi, Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) dan biasanya lift ada personel," kata Jakob.

Saat ditanya soal sterilisasi, Jakob menjawab, itu merupakan kewenangan Paspampres. "Itu biasanya dua atau tiga jam sebelumnya,"tegasnya.