Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

'Gerakan Kami Percaya Boediono' Dukung Tindakan Boediono

Massa yang menamakan diri 'Gerakan Kami Percaya Boediono' berunjuk rasa di depan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Jumat (9/5/2014)

Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Gusti Sawabi
zoom-in 'Gerakan Kami Percaya Boediono' Dukung Tindakan Boediono
ERI KOMAR SINAGA

Laporan Wartawan Tribunnews, Eri Komar Sinaga

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Massa yang menamakan diri 'Gerakan Kami Percaya Boediono' berunjuk rasa di depan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Jumat (9/5/2014).

Massa tersebut memberikan dukungan moril kepada Boediono yang hari ini sedang bersaksi untuk terdakwa terdakwa kasus dugaan korupsi pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP) dan penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik, Budi Mulya.

Susetyo Raharjo, koordinator lapangan aksi, mengatakan mereka percaya apa yang dilakukan Boediono saat memberikan persetujuan dana talangan bail out (dana talangan) Bank Century adalah hal yang benar.

"Kebijakan penyelamatan Bank Century adalah murni kebijakan. Pemberian fasilitas pinjaman jangka pendek kepada lembaga keuangan yang membutuhkan merupakan kewenangan Bank Indonesia sebagai lender of the last resort. Hal itu pun diatur dalam undang-undang," ujar Sesetyo saat melakukan orasi di depan Pengadilan Tipikor.

Sestyo mengatakan kriminalisasi kebijakan Bank Century justru akan menggiringnya ke ranah politik dan membuat bangsa semakin mundur.

Sesetyo mengaku saat pemberian FPJP itu krisis sedang terjadi yang espisentrumnya berada di Amerika Serikat. Pemerintah kemudian membuat kebijakan tiga peraturan pengganti undang-undang untuk menanggulangi resiko. Misalnya menaikkan simpanan nasabah yang asalnya Rp 100 juta menjadi Rp 2 miliar.

Berita Rekomendasi

"Ditutupnya Bank Century bisa mengakibatkan 'rush' besar besaran dari pada nasabah. Selain itu efek domino yang ditimbulkan karena pada saat itu pasar uang antar bank sangat ketat dan bank-bank mengalami kesulitan likuiditas," kata dia.

Sesetyo pun menilai dana sebesar Rp 6,7 triliun adalah wajar mengingat saat itu Bank Century (sekarang namanya Bank Mutiara) 99,99 persen sahamnya kepemilikannya berada di LPS.

"Kami bukan saudara, bukan tetangga, bukan sahabat atau teman. Pak Boediono tidak kenal kami. Tapi kami percaya Boediono," pesan dia.

Menutup aksinya, Gerakan Kami Percaya Boediono melepaskan dua merpati sebagai simbol keluruhan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas