Polisi Tindaklanjuti Isu Pembobolan Rekening Nasabah Mandiri Bila Ada Laporan
Hingga kini Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia belum menerima pengaduan terkait isu pembobolan rekening nasabah Bank Mandiri
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hingga kini Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia (Mabes Polri) belum menerima pengaduan terkait isu pembobolan rekening nasabah Bank Mandiri Kantor Cabang Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat.
Meskipun demikian, pihak Bank Mandiri sudah melakukan langkah dengan melakukan pemblokiran terhadap Kartu ATM milik 2 000 nasabah yang ada di DKI Jakarta. Akibat belum adanya laporan terkait isu tersebut, kepolisian belum melakukan langkah-langkah lanjutan melacak pelaku dibalik isu pembobolan tersebut.
"Informasinya hari ini Mandiri akan laporan," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Agus Rianto di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (14/5/2014).
Dikatakannya, kejadian tersebut bisa dilaporkan pihak Mandiri langsung atau dari nasabahnya yang merasa dirugikan. Apabila nasabah sendri merasa ada hal-hal aneh dan mencurigakan terkait rekening yang dimiliiki maka bisa langsung juga melapor kepada kepolisian. "Kalau ada laporan maka akan ada langkah-langkah," ucapnya.
Duduk permasalahan kasus tersebut, kepolisian belum mengetahui secara persis. Hanya dugaan-dugaan saja yang muncul atas kejadian tersebut. Hanya pihak Bank Mandiri yang mengetahui persis duduk perkaranya.
"Tentunya informasi valid akan kita dapatkan setelah mendapatkan laporan resmi bahwa ada pencurian data-data atau informasi terkait kepemilikan rekening dari nasabah sehingga menyebabkan angka yang sedemikian besar itu kan harus didalami lebih lanjut. Nah itu informasi yang kita dapat. Sementara pastinya seperti apa, pastinya pihak perbankan yang lebih mengetahui hal itu," ungkapnya.
Sejumlah nasabah Bank Mandiri panik setelah kartu ATM yang digunakannya terblokir tanpa alasan yang jelas Senin (12/5/2014). Pemberitahuan pemblokiran secara acak dilakukan pihak Mandiri, hal tersebut menyebabkan sejumlah nasabah yang tidak mengaktifkan layanan mobile banking maupun SMS banking khawatir.
Kabar tersebut berkembang luas di media sosial dan muncul isu pemblokiran terkait aksi peretasan data ATM nasabah Bank Mandiri. Pihak Mandiri pun mengklarifikasi kabar tersebut. "Tidak ada masalah. Jadi memang account-nya diblokir, bukan uangnya yang hilang. Tapi supaya memastikan datang ke kantor cabang supaya aman," kata Direktur Utama PT Bank Mandiri (Tbk) Budi Gunadi Sadikin.
Budi mengatakan, ada ribuan kartu ATM yang terindikasi terkena dampak kejahatan perbankan. Menurut dia, Bank Mandiri telah memblokir kartu ATM nasabah yang terindikasi tersebut sebagai bentuk tindakan pencegahan. "Tetapi, kalau kita lihat dia pernah bertransaksi di lokasi tersebut itu kita minta amankan, dia tukar kartu atau ganti PIN," ujarnya.