Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ekonom: Sucofindo dan Surveyor Indonesia Harus Perkuat SDM

tenaga kerja skill Indonesia baik secara alamiah maupun karena “dibajak” perusahaan asing sesama anggota Asean.

Editor: Rachmat Hidayat
zoom-in Ekonom: Sucofindo dan Surveyor Indonesia Harus Perkuat SDM
NET
ILUSTRASI 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ekonom senior Center for Information and Development Studies (CIDES), Dr. Umar Juoro mengingatkan insinyur,  tenaga keuangan,  dan tenaga ahli lainnya, serta produk dari negara-negara Asean akan "menyerbu" Indonesia saat Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) atau ASEAN Economic Community diberlakukan mulai tahun 2015 mendatang.

Saat bersamaan bangsa ini akan menghadapi adanya perpindahan (migration) tenaga kerja skill Indonesia baik secara alamiah maupun karena “dibajak” perusahaan asing sesama anggota Asean.

“Pemerintah, BUMN, dan masyarakat harus bersiap menghadapinya. Bahkan, wajib mengambil manfaat dari kesepakatan regional tersebut. PT. Sucofindo (Persero) dan PT. Surveyor Indonesia (Persero) harus mengantisipasi kemungkinan pembajakan tenaga kerjanya,” kata Umar Juoro, Rabu (21/5/2014) kemarin.

Dikatakan, saat ini PT. Sucofindo dan Surveyor Indonesia menunjukkan performance yang bagus untuk pasar dalam  negeri. Selama ini untuk kegiatan di lingkungan BUMN/Pemerintah, baik Sucofindo maupun Surveyor Indonesia selalu menjadi referensi.

Termasuk, untuk  bersaing di level ASEAN, kata Umar, Sucofindo dan Surveyor Indonesia bisa diandalkan. 

"Tenaga kerja terampil di Indonesia dikhawatirkan akan pindah dari suatu negara ke negara lainnya di ASEAN. Ini merupakan tantangan bagi BUMN seperti Sucofindo dan Surveyor Indonesia untuk mempertahankan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas,” katanya.

Ketika MEA diberlakukan, katanya lagi, Indonesia merupakan pasar terbesar.  Karena itu, Umar memperkirakan persaingan perusahaan jasa verifikasi di tingkat ASEAN maupun di dalam negeri akan makin kompetitif.

Dikatakan Umar,  kehadiran lembaga keuangan Malaysia, Singapura  dan Thailand untuk komoditas buah-buahan di Indonesia  cukup besar  saat ini. Karena itu, persaingan sesungguhnya akan terjadi  ketika MEA diberlakukan.

"Akan ada perusahaan asing yang akan mencari tenaga verifikator dari Indonesia. Jika ini terjadi, tentu  merupakan kerugian buat Sucofindo dan Surveyor Indonesia. Artinya, mereka masuk ke Indonesia dan bersaing dengan Sucofindo dan Surveyor Indonesia dengan menggunakan tenaga ahli dari kita,” papar Umar.

Agar tidak terjadi perpindahan tenaga ahli, Umar menyarankan agar Sucofindo dan Surveyor Indonesia meningkatkan kualitas pola pembinaan SDM, dan memperluas jaringan dan organisasi, bukan sekedar individunya saja.

"Karier bukan hanya masalah kompetensi. Tetapi bagaimana orang menjadi bagian yang terintegrasi dan bisa berkonstributif  dengan nyaman," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas