Proses Pengusutan Kasus Hambalang Diprediksi akan Terhambat
Proses pengusutan kasus mega skandal Hambalang diprediksi akan cukup terhambat. Sebab, satu di antara saksi kunci kasus tersebut telah meninggal dunia
Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Gusti Sawabi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Proses pengusutan kasus mega skandal Hambalang diprediksi akan cukup terhambat. Sebab, satu di antara saksi kunci kasus tersebut telah meninggal dunia.
Adapun saksi yang dimaksud adalah mantan Deputi di Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Muchyat.
"Saya kira ada pengaruhnya terhadap pengembangan kasus Hambalang. Apalagi, jika ada informasi yang harus dikonfirmasi untuk pengembangan kasus," kata Juru Bicara KPK, Johan Budi dikonfirmasi, Minggu (22/6/2014).
Muchayat yang merupakan ayah dari saksi Munadi Herlambang itu merupakan orang keempat yang meninggal dunia saat kasus Hambalang masih berproses hukum.
Sebelumnya, ada Arif Gunawan alias Arief Gundul yang meninggal mendadak pada 2012, kemudian Direktur Operasi PT Wujaya Karya Ikunten Sinulingga yang meninggal setelah jatuh dari jembatan di Cawang, Jakarta Timur, dan Direktur Utama PT Methapora Solusi Global, Asep Wibowo yang sakit mendadak terserang stroke.
Berkembang kabar, Munadi menjadi korban konspirasi dalam kasus tersebut. Namun, Johan enggan berspekulasi soal meninggalnya ayah dari Direktur PT. Msons Capital tersebut.
"Kita jangan ambil kesimpulan, kita ketahui bersama orang meninggal ada prosesnya. Kan belum ada kesimpulan soal itu," kata Johan.
Ditanya apakah KPK akan melakukan antisipasi untuk melindungi saksi-saksi kunci kasus yang sudah menyeret lima tersangka itu, Johan mengaku belum tahu.
"Saya harus konfirmasi dulu, apakah itu ada rentetan. Kesimpulannya kami belum tahu mereka meninggal wajar atau tidak. Saya juga belum konfirmasi ke pimpinan, apakah KPK lakukan antisipasi atau tidak," imbuh Johan.
Dikabarkan, Muchayat meninggal pada Rabu 18 Juni 2014. Mantan Petinggi Bank Mandiri itu terserang penyakit stroke, dan mengembuskan napas terakhirnya di salah satu rumah sakit di Singapura pada pukul 11.30 WIB waktu setempat.
Edwin Firdaus