MUI Minta Capres-cawapres Hindari Kampanye Hitam di Bulan Ramadan
"Kepada pasangan capres-cawapres, tim sukses dan pendukung masing-masing agar menjaga kesucian bulan Ramadan," kata Noor Ahmad, Wasekjen MUI.
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nicolas Timothy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Noor Ahmad membacakan Taushiyah MUI yang isinya meminta kepada kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden untuk tetap menjaga kesucian bulan Ramadan.
"Kepada pasangan capres-cawapres, tim sukses dan pendukung masing-masing agar menjaga kesucian bulan Ramadan dengan mengedepankan persaingan yang sehat dengan menjunjung tinggi persaudaraan kebangsaan," ujar Noor dalam jumpa pers yang digelar di kantor MUI, Jakarta, Selasa (24/6/2014).
Noor mengatakan, menjaga kesucian bulan Ramadhan itu dengan menghentikan segala bentuk kampanye hitam, penyebaran ghibah atau kampanye negatif, fitnah, pertentangan yang bersifat SARA serta tidak mempolitisir bulan Ramadan sebagai materi dalam kampanye.
Noor juga menyampaikan MUI menyerukan kepada seluruh Umat Islam agar mengedepankan tenggang rasa dalam menyikapi perbedaan pilihan dan tidak terjebak dalam pertentangan dan permusuhan yang dapat menggoyahkan Ukhuwah Islamiyah dan Ukhuwah Wathaniyyah.
"Dalam memberikan dukungan kepada pasangan capres-cawapres pilihan, bersikaplah secara wajar atau tidak berlebihan," ucap Noor.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.