Kepala BNN Ingatkan Jajarannya Membangun Nilai Kepemimpinan
Kepaal BNN mengingatkan jajarannya membangun nilai kepemimpinan melalui keteladanan, team building, peningkatan kemampuan, dan berprestasi tiap hari.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Y Gustaman
![Kepala BNN Ingatkan Jajarannya Membangun Nilai Kepemimpinan](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/20130722_komjen-pol-anang-iskandar-ke-kpk_2054.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Anang Iskandar melantik tiga pejabat baru tingkat eselon I dan II di lantai 7 Kantor BNN Cawang, Jakarta Timur, Senin (14/7/2014).
Sesuai Keputusan Presiden RI Nomor: 88/M Tahun 2015, Aidil Chandra Salim, dilantik sebagai Deputi Bidang Hukum dan Kerjasama BNN dan Brigjen Pol Taufik Nurhidayat, sebagai Inspektur Utama BNN. Selain itu juga Kombes Pol Drs. Roeslan Nicholas dilantik sebagai Inspektur II Inspektorat Utama BNN, berdasarkan Keputusan Kepala BNN Nomor : KEP/357/VII/SU/KP.02.01/2014/BNN.
Sebelum acara pelantikan tersebut, Kepala BNN terlebih dahulu menyampaikan esensi etos budaya kerja pegawai BNN, dengan mengacu pada tiga aspek utama, yaitu servis, integritas dan profesional.
Anang menjelaskan, servis mengacu kepada pelayanan yang kita berikan bagi masyarakat dengan mengedepankan aspek kesopanan dan efektifitas yang tinggi. Sedangkan integritas menonjolkan nilai-nilai yang mesti ada dalam setiap individu pegawai, meliputi kejujuran, kesederhanaan, dan disiplin.
"Adapun aspek profesional menguji seseorang untuk senantiasa bertindak dan bekerja sesuai aturan. Walaupun seorang pegawai memiliki kecakapan dalam bekerja namun tidak patuh terhadap aturan maka profesionalismenya akan menjadi hancur," kata Anang.
Lebih lanjut dirinya mengingatkan kepada jajaran BNN agar mampu membangun nilai kepemimpinan. "Itu dapat dibangun melalui keteladanan, team building, peningkatan kemampuan, dan berprestasi tiap hari sesuai target," imbuhnya.
Dalam sambutannya, Anang mengaku saat ini terjadi perubahan paradigma di dunia, khususnya di kawasan Asia dan Eropa tentang penanganan bagi pecandu dan penyalahguna Narkoba. Dulu perlakuan bagi mereka adalah penjara, kini rehabilitasi.
Hal ini juga dibuktikan dengan tema peringatan Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) pada tahun ini, yang diperingati oleh masyarakat dunia setiap tanggal 26 Juni, yakni dengan mengangkat pesan 'pengguna Narkoba dapat dicegah dan direhabilitasi'.