Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Selangkah Lagi, KPK Jerat Wapres Boediono

Menurut Abraham, saat ini pimpinan KPK sedang menunggu persiapan satgas kasus Century untuk melakukan ekpose atau gelar perkara.

Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Selangkah Lagi, KPK Jerat Wapres Boediono
Tribunnews.com/Andri Malau
Istri wakil Presiden, Hj Herawati Boediono dan sejumlah anggota kabinet Indonesia bersatu jilid II menerima Tanda kehormatan Bintang Mahaputera Adipradana dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (13/8/2014). Terdapat 55 tokoh menerima tanda kehormatan terdiri dari Bintang Mahaputera Adipradana kepada 38 tokoh, Bintang mahaputera utama kepada tiga tokoh, Bintang mahaputera nararya kepada Lima tokoh, Bintang jasa utama kepada dua tokoh, dan enam tokoh mendapatkan Bintang jasa nararya. Tribunnews.com/Andri Malau 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad mengungkapkan pihaknya sudah mengantongi bukti dugaan keterlibatan mantan Gubernur Bank Indonesia (BI), Boediono terkait kasus bank Century.

Tidak hanya Boediono yang saat ini menjabat Wakil Presiden RI, namun kata Abraham, pihaknya juga sudah menemukan bukti dugaan keterlibatan para mantan dewan Gunbernur BI dalam perkara yang merugikan keuangan negara sebesar Rp 7 triliun tersebut.

"Iya, itu jadi tinggal melengkapi dan merumuskan unsur-unsur deliknya. Jadi butuh waktu karena merumuskan unsur delik itu dia harus detail," kata Abraham ditanyai wartawan di sela-sela acara peluncuran KanalKPK TV di Museum Fatahillah, Kota Tua, Jakarta, Minggu (17/8/2014).

Menurut Abraham, saat ini pimpinan KPK sedang menunggu persiapan satgas kasus Century untuk melakukan ekpose atau gelar perkara.

Hal itu dilakukan guna menetukan pasal apa yang tepat untuk menjerat para terduga korupsi pemberian fasilitas pendanaan jangka pendek dan penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik, tersebut.

"Makanya tinggal ekspose. Nanti dalam ekspose itu ditentukan yangbersangkutan dikenai pasal apa. Sebenarnya inti dari ekpsose, ya itu," kata Abraham Samad.

Abraham sendiri membantah pihaknya urung menjerat Boediono lantaran posisinya saat ini masih menjabat petinggi negara. Terlebih, akui Abraham Samad, Boediono bukanlah berasal dari partai politik.

Berita Rekomendasi

"Dari dulu gak susah (menjeratnya). Pak Boediono itu kan orang yang lemah lembut tidak punya partai seperti orang biasa aja bagi KPK.

Jadi mugkin lebih susah menetapkan seorang ketua partai, daripada Pak Boed. Jadi sama sekali gak susah cuma memang ada proses yg harus dilewati," imbuh Abraham.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas