Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gita Medinnas Janis Tak Percaya Bisa Bertemu Presiden SBY

Peringatan HUT Ke-69 Kemerdekaan RI tahun ini memiliki nilai sejarah tersendiri bagi Juana Gita Medinnas Janis

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Rachmat Hidayat
zoom-in Gita Medinnas Janis Tak Percaya Bisa Bertemu Presiden SBY
TRIBUNNEWS.COM/ DANY PERMANA
Anggota Paskibraka Juanna GM Jannis (tengah) bertugas membawa bendera Merah Putih dalam Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (17/8/2014). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peringatan HUT Ke-69 Kemerdekaan RI tahun ini memiliki nilai sejarah tersendiri bagi Juana Gita Medinnas Janis.
Mimpi siswi kelas XI SMA Negeri 1 Tahuna, Sulawesi Utara ini terwujud; bertugas pembawa baki bendera pusaka di Istana Merdeka.

Kalau dahulunya, hal itu baru sebatas impian, Minggu (17/8)/2014 , menjadi kenyataan. Ia menjadi bagian inti bagian dari 68 orang personel Paskibraka.
Bahkan, remaja putri kelahiran Tomohon, Sulawesi Utara, 20 Juni 1998 itu didaulat menjadi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) yang bertugas sebagai pembawa baki berisi bendera pusaka di Istana Merdeka.

Juana bangga dapat menjadi bagian pengibar bendera pusaka di hadapan presiden dan tetamu penting lainnya.  Usai melaksanakan tugas mengibarkan bendera merah putih, raut muka bahagia bercampur haru tergambar jelas di wajah Juana.

Keceriaan makin kental terasa manakala namanya diumumkan tim pelatih Pasibraka sebagai pembawa baki bendera. "Pengumumannya jam 8 pagi, baru diumukan di sini. Katanya Tim Melati yang main. Terus saya yang bawa baki," ucap Juana yang tak mampu menutupi rasa bahagianya.

Juana mengaku bangga mendapatkan kepercayaan dari para pelatih untuk membawa baki alias nampan. Sejak berlatih bersama di tingkat nasional hingga gladi bersih, dia tidak pernah berpikir akan bertugas sebagai pembawa baki.

"Saya sih seneng banget dipercaya untuk bawa baki dan ambil baki. Jadi Paskibraka saja sudah senang banget. Itu kan tugas yang mulia. Apalagi bisa dipercaya bawa baki," tuturnya.

Lebih lanjut dia mengaku sempat gugup saat akan bertugas menaiki tangga Istana Merdeka untuk menerima bendera merah putih dari Presiden SBY. Tapi, perasaan gugup mampu diatasinya.

Berita Rekomendasi

"Rasanya tadi tidak percaya bisa berhadapan langsung dengan orang nomor 1 di Indonesia. Rasanya agak degdegan. Tapi saya soksokan santai saja. Anggep saja latihan," ungkapnya lugas.

Juana mewakili para rekannya menerima pin Paskibraka dan kendit dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), saat pengukuhan tim Paskibraka 2014, Kamis lalu.

Juana menegaskan dorongan motivasi dari dalam diri menjadi dasar baginya mampu melewati  semua materi latihan yang padat selama ini.
Perjalanan dari tingkat daerah hingga menginjakkan kaki ke Jakarta untuk mengikuti seleksi akhir bersama tiga rekannya asal pengiriman Sulut masih teringat jelas di pikirannya.

Usaha dan perjuangan yang telah dilakukan selama itu, tak ingin Juana sia-siakan saat bertugas pada hari "H"--saat mengibarkan Bendera Merah Putih.
Tak ada alasan tidak tampil prima dan maksimal saat bertugas, menjadi semangat yang didengungkan selalu dalam diri Juana sebelum melaksanakan tugas.

"Yang saya ingat adalah usaha-usaha kami. Perjuangan kami untuk bisa sampai di sini. Itu tak gampang. Dan kami tak boleh kecewakan provinsi yang sudah mengutus kita," kata Juana.

Tags:
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas