TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nama-nama pengganti Suryadharma Alie pada jabatan Ketua Umum PPP mulai bermunculan menjelang Muktamar. Setidaknya terdapat dua nama yang menguat di tubuh partai berlambang Ka'bah itu.

"Kita memiliki sejumlah tokoh, ada Pak Lukman Hakim Saifuddin, ada Pak Suharso Manoarfa," kata Sekjen PPP M Romahurmuziy di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (19/8/2014).

Pria yang akrab dipanggil Romi itu mengaku tidak ikut masuk dalam bursa calon ketua umum PPP. Menurut Romi, masih banyak kader senior yang cukup mumpuni menggantikan SDA.

"Saya cenderung untuk menominasikan para kader senior yang saya kira lebih dulu dan lebih banyak makan asam garam di dalam partai," kata Romi.

Romi mengatakan PPP telah menetapkan agenda Muktamar. AD/ART PPP menyebutkan Muktamar digelar paling lambat satu tahun setelah terbentuknya pemerintahan baru.

"Artinya kalau pemerintah baru itu terbentuk tanggal 20 oktober, maka waktu itu menjadi selambat-lambatnya kita menggelar muktamar," kata Romi.

Mengenai keputusan Mukernas Bogor yang mengamanatkan Muktamar satu bulan setelah pelaksanaan pilpres, Romi mengatakan hal itu tidak dapat dimaknai dengan pemungutan suara.

"Karena naif kalau kita memaknai pemungutan suara dan dijadikan tonggak menyatakan sikap karena kita belum tahu siapa pemenangnya. Dan melihat upaya-upaya hukum yang dilakukan Koalisi Merah Putih," ujarnya.