Muslimah HTI-Tokoh Intelektual Serukan Pengiriman Tentara Kaum Muslimin
Juru Bicara Muslimah HTI, Iffah Ainur Rochmah mengungkapkan bahwa Syariat Islam menuntun kita untuk menghadapi serangan Israel dengan kekuatan fisik.
Penulis: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jalur Gaza kembali membara. Perempuan dan anak-anak adalah korban utama. Tercatat setidaknya 1.867 warga Palestina tewas, yaitu 462 anak-anak, 245 wanita dan 79 lansia serta ribuan lainnya terluka. Seruan solidaritas dan tawanan solusi bergaung dari berbagai pihak. Tak terkecuali dari para tokoh dan Intelektual Muslimah.
Pemimpin Redaksi Cermin Wanita Shalihah, Nanik Wijayanti mengungkapkan korban Gaza terus bertambah. Kebiadaban Israel semakin meningkat dengan korban warga sipil, wanita dan anak-anak. Demikian juga dengan cara dan alat-alat yang mereka gunakan, semakin canggih dan tidak sebanding. Seperti penggunaan bom fosfor yang satu kali lemparnya dapat menjangkau seluas satu lapangan bola.
"Lalu apa yang dilakukan oleh kaum muslimin yang berjumlah 1,5 miliar? Seruan-seruan yang dilontarkan dari dunia Islam tidak lebih dari memberikan bantuan dana, bantuan pengobatan, semuanya sebatas mengobati korban. Sesungguhnya ini tidak cukup. Sebab seharusnya ada yang menghentikan apa yang telah dilakukan Israel. Harus ada solusi pula menghukum apa yang telah dilakukan Israel," kata Nanik Wijayanti dalam Diskusi Tokoh dan Konferensi Pers bertema Save Women And Children in Gaza with Khilafah, Selamatkan Perempuan dan Anak di Gaza dengan Khilafah.
Diskusi ini diselenggarakan Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia DPD 1 DKI Jakarta, Kamis (21/8/2014) bertempat di Kantor Pusat Muslimah Hizbut Tahrir, Crown Palace Tebet Jakarta Selatan.
Sementara itu, Juru Bicara Muslimah Hizbut Tahrir, Iffah Ainur Rochmah mengungkapkan bahwa Syariat Islam menuntun kita untuk menghadapi serangan Israel dengan kekuatan fisik pula. Yakni dengan seruan jihad fi sabilillah. Bila rakyat Palestina tidak mampu maka harus dikirim bantuan pasukan dan persenjataan dari berbagai negeri muslim, utamanya dari dunia Arab yang wilayahnya terdekat.
"Ini adalah opini menyesatkan yang makin memperburuk kondisi Palestina dan makin banyak korban perempuan dan anak-anak. Jalan damai bukanlah solusi. Solusi dua negara adalah juga opini menyesatkan. Tidak pernah ada kebebasan, kemerdekaan dan kedamaian bagi rakyat Palestina selama Israel belum diusir dari tanah Palestina! Seruan perdamaian juga mengkhianati pengorbanan saudara-saudara kita di Palestina yang memahami betul bahwa solusi masalahnya adalah menghilangkan entitas Yahudi dari wilayah Palestina," ujar Iffah menanggapi solusi dari pihak lain yaitu seruan gencatan senjata dan peta jalan damai.
Iffah juga mengingatkan bahkan bentuk negara bangsa dan konsep nasionalisme menghalangi solidaritas sesama muslim untuk menolong dan membantu penyelesaian Palestina.
Dalam konferensi pers juga dibacakan pernyataan sikap Muslimah Hizbut Tahrir bersama para tokoh intelektual yang menyerukan pengiriman tentara kaum muslimin untuk membebaskan Gaza dari kebrutalan Israel. Pernyataan sikap tersebut juga menyerukan agar pemimpin-pemimpin muslim memberikan bantuan terhadap Palestina, melalui penghapusan entitas Yahudi dari wilayah Palestina bukan malah mengokohkan solusi dua negara atau mengakui kemerdekaan negara Palestina saja.
Selayaknya semua pihak menyadari Khilafah adalah satu-satunya solusi komprehensif untuk menghentikan kebiadaban Israel dan mewujudkan perlindungan generasi dan kehormatan kaum perempuan. Khilafah akan mewujudkan perisai pelindung hakiki bagi umat Islam di manapun termasuk di Palestina.
"Seperti hadits rasul SAW “sesungguhnya imam (khalifah) ibarat perisai dimana umat berperang di belakangnya dan berlindung dengannya”," ujar Iffah.
Dalam diskusi tersebut juga ditampilkan poster-poster yang di antaranya bertuliskan Send Muslim Army to Palestine, Two State Is Not The Solution, Israel Watch Your Potition In Front of Khilafah which Will Be Coming.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.