Adrianus Meliala Penuhi Panggilan Penyidik Bareskrim
Adrianus datang ke Bareskrim didampingi rekannya sesama komisioner Kompolnas M Nasser.
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Rendy Sadikin
![Adrianus Meliala Penuhi Panggilan Penyidik Bareskrim](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/20140826_123905_20140826_adrianus-meliala.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Adrianus Meliala memenuhi panggilan penyidik Bareskrim Polri terkait pernyataan 'ATM Polri' saat diwawancara media televisi nasional.
Ia dilaporkan Polri karena pernyataannya tentang 'ATM Polri' dalam menyikapi kasus suap AKBP MB saat menangani kasus judi dalam jaringan (daring) di Polda Jawa Barat. Adrianus datang ke Bareskrim didampingi rekannya sesama komisioner Kompolnas M Nasser.
"Saya datang ke sini tujuannya untuk memenuhi panggilan dari Bareskrim, jadi saya beritikad baik, ya kalau saya mengatakan kepada Polri untuk akuntable, ya maka saya juga harus akuntabel," ungkap Adrianus di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Selasa (26/8/2014).
Dikatakannya, pada kesempatan tersebut dirinya mengatakan dua hal besar yang nanti bisa dikejar kepolisian secara detai terkait pernyataannya. Pertama, konteks wawancara yang ditampilkan di sebuah televisi swasta hanya petikan saja tidak memuat pernyataan secara utuh.
"Kalau kita lihat utuh sebetulnya pertama balace, kedua justru saya memberi apresiasi kepada Polrinya, cuma karena yang diangkatnya yang lebih negatif ya seakan-seakan seperti yang menghina, tetapi kalau yang diangkat yang positif justru seperti memuji dong, jadi amat tergantung medianya, itu konteksnya," ungkapnya.
Kedua, motif dan niat. Pernyataannya di sebuah media televisi nasional tersebut dikutip sebagai komisioner Kompolnas. Sehingga dalam kapasitas tersebut, kriminolog Universitas Indonesia tersebut berbicara sebagai komisioner yang memiliki tugas mengawasi kinerja dan integritas anggota Polri serta mendukung organisasi Polri.
"Jadi mengawasi sekaligus mendukung. Dalam rangka tugas yang unik itu maka cara-cara bercerita tentu tidak bisa sama dengan Humas agak muter-muter, agak nyeleneh-nyeleneh agar nawaetunya positif," ungkapnya.
Adrianus belum mau berkomentar bila kasus tersebut diselesaikan dengan jalan kekeluargaan. "Waduh nanti dulu deh saya baca dulu, nanti dulu pertanyaannya itu," ucapnya.
Sementara Komisioner Kompolnas yang mendampingi Adrianus M Nasser mengungkapkan pihaknya belum tahu pernyataan Adrianus yang mana yang dipermasalahkan kepolisian.
Menyikapi pernyataan Adrianus terkait ATM Polri, Nasser menjelaskan bila pernyataantersebut berdasarkan masukan yang masuk ke Kompolnas.
"Jadi masukan begitu banyak, kita terima pengaduan hampir setiap hari dan pengaduan sepert itu. Perlu ketahui pengaduan yang masuk ke Kompolnas itu sendri atas pengaduan dari masyarakat dan anggota Polri," ungkapnya.
Sayang, dari ribuan laporan yang masuk ke Kompolnas, lembaga tersebut tidak semua memverifikasi kebenaran laporan-laporan yang diterimanya. Alasan jumalah komisioner Kompolnas terbatas.
"Dalam deskripsi keilmuan bila banyak pengaduan yang masuk maka itu tidak perlu lagi di verifikasi, tapi butuh juga itu diverifikasi satu persatu, tapi kalau isu sama kenapa tidak itu kita anggap sebagai suatu paradigma yang perlu didalami," ungkapnya.