TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di depan tokoh dan kiai peserta halaqah dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (NU), presiden terpilih Joko Widodo mengingatkan untuk berhati-hati dalam melakukan tindakan. Pasalnya setiap tindakan tersebut dapat diabadikan dan kemudian diceritakan secara berbeda.

Jokowi mengingatkan hal tersebut berdasarkan pengalaman dirinya pada saat menjelang pemilihan presiden. Tindak tanduk dirinya dipotret yang kemudian digunakan oleh sejumlah pihak sebagai alat untuk mendiskreditkannya.

“Sekarang harus hati-hati segala hal harus hati-hati setiap tindakan ada yang memfoto tapi ya Allhamduliah semua berjalan baik,” ujar Jokowi di Pondok Pesantren Al-Hikam, Depok, Jawa Barat, Sabtu (30/8/2014).

Contohnya, lanjut Jokowi adalah ketika dirinya umrah berbarengan dengn KH Hasyim Muzadi. Pada saat itu lanjut Jokowi beredar foto dirinya mengenakan pakaian ikhram secara terbalik. Padahal pada saat umrah tersebut dirinya memakai kain ikhram secara benar.

“Yang saya heran waktu umrah adalah ada yang sempet sempetnya memfoto, Memakai baju ikhram saja kok diramein, Diramein yang negatif lagi karena disebut salah memakai, kok salah wong bersama Hasyim Muzadi gimana bisa keliru beliau kan orang nya teliti dan hati-hati, Saya bersama dan disamping beliau terus sewaktu umrah,” ujar Jokowi.

Selain itu kata Jokowi beredar foto yang menggambarkan dirinya sedang mengolesi minyak pada kaki KH Hasyim Muzadi yang pada saat umrah terserang kram. Lanjut Jokowi, foto tersebut tersebar dengan cerita yang menyudutkan dirinya.

“Tapi yang ramai waktu kiai (Hayim Muzadi) merasa capai waktu kakinya agak keram, Saya kan punya minyak, jadi kemana-mana punya minyak. Minyak oles, langsung saya pegang kakinya pak kiai dan saya olesi ada yang foto juga," ujarnya.