Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Petani Asal Kalsel Minta Jokowi Alihkan Subsidi BBM untuk Pertanian

"Benar itu subsidi diberikan ke petani. Kalau dilakukan, produksi kita naik. Kalau untuk BBM untuk apa sih? Ini cuma kenikmatan lho," ujar Jokowi.

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Y Gustaman
zoom-in Petani Asal Kalsel Minta Jokowi Alihkan Subsidi BBM untuk Pertanian
Tribunnews.com/Wahyu Aji
Senentoro (kiri), petani asal Kalimantan, curhat kepada presiden terpilih Joko Widodo agar mengalihkan subsidi BBM untuk subsidi pertanian. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Senentoro yang bekerja sebagai petani di Kalimantan Selatan mencurahkan isi hatinya kepada presiden terpilih Joko Widodo saat menghadiri Musyawarah Nasional Seknas Tani Jokowi di Gedung Perpustakan Nasional Jakarta Pusat, Kamis (4/9/2014).

Saat memberikan sambutan, Jokowi mewawancarai tiga orang petani yang hadir, salah satunya Senentoro. Transmigran asal Pulau Jawa itu langsung mengusulkan kepada Jokowi untuk menghapus subsidi BBM dan dialihkan untuk subsidi benih padi ke petani.

Selama ini petani dibohongi karena mendapat beras miskin dari petani. "Subsidi BBM kita hapus saja, dialihkan ke subsidi beras. Subsidinya dalam bentuk pembelian beras dan gabah, biar dijual di petani murah," pinta Senentoro.

Jokowi mengaku senang mendengar keluhan petani dan justru mengusulkan penghapusan BBM bersubsidi. Mantan Wali Kota Surakarta ini setuju subsidi negara untuk BBM dialihkan ke usaha-usaha produktif seperti sektor pertanian.

"Benar itu subsidi diberikan ke petani. Kalau dilakukan, produksi (padi) kita naik. Kalau untuk BBM untuk apa sih? Ini cuma kenikmatan lho. Mobil diisi bensin kita naik," kata Jokowi.

Jokowi mengatakan, saat ini 71 persen BBM bersubsidi dinikmati orang kaya. Sehingga, Pemerintah harus segara mengurangi anggaran subsidi BBM, dan mengalihkannya untuk sektor-sektor produktif serta pembangunan infrastruktur.

Berita Rekomendasi

"BBM bersubsidi itu kenikmatan, menghasilkan padi itu usaha produktif. Itulah ke depan yang akan kita lakukan. Baik untuk petani, benih, pupuk, infrastruktur, mikro di desa. Arahnya nanti akan ke sana," jelasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas