BPHI Buka Pelayanan Kesehatan Haji di 116 Lobi Hotel Makkah
Tahun ini, BPHI akan membuka posko pelayanan kesehatan jamaah di setiap lobi hotel.
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Kholish Chered
TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Setelah menggelar pertemuan dengan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja Makkah, Kamis (4/9/2014), tujuh orang anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI kembali melakukan kunjungan kerja ke kantor Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Makkah, Jumat (5/9/2014).
Hadir dalam kunjungan tersebut Ketua Komite III DPD RI, Elviana, didampingi enam anggota Komite III. Yaitu Abdul Aziz Qahar Mudzakkar, Prof DR Darmayanti Lubis, Emma Yohana, Aidil Fitri Syah, Hafidh Asrom, dan KH Muslihuddin Abdurrasyid.
Dalam rapat dengan jajaran pimpinan BPHI Makkah tersebut, pihak DPD RI mendengarkan paparan tentang progress terkini persiapan pelayanan kesehatan. Plus memberikan masukan tentang berbagai hal teknis.
Usai pertemuan, kepada awak Media Center Haji (MCH) Elviana mengatakan menyampaikan apresiasi atas persiapan yang dilakukan. Termasuk beberapa kebijakan teknis yang mulai diberlakukan tahun ini.
"Setiap tahun DPD, sesuai konstitusi, melakukan pengawasan pra haji. Beberapa temuan kita sudah ditindaklanjuti. Seperti tahun ini, BPHI akan membuka posko pelayanan kesehatan jamaah di setiap lobi hotel," katanya.
Hal ini dikatakannya sebagai hal yang sangat positif. "Nantinya akan ada posko pelayanan jamaah di 116 hotel. Karena tahun lalu posko kesehatan hajinya di kamar. Sehingga harus mencari kamar dulu. Adapun sekarang langsung di lobi hotel," katanya.
Pihaknya pun memberikan catatan pada gerakan minum air dan makan kurma. "Ini gerakan yang bagus. Kalau bisa diambil (dananya) dari APBN atau dana yang ada. Kalau tidak dibelikan, kami tidak yakin program ini bakal sukses," katanya.
Catatan lain, DPD akan berkoordinasi dengan pihak terkait perihal pemeriksaan dan pencatatan buku kesehatan jamaah. Sehingga nantinya yang tertera bukan bisa berangkat haji atau tidak, namun lebih pada rekam medisnya. Sehingga penanganan bisa lebih tepat.
Pada sisi lain, berbagai persiapan terus dimatangkan di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI). Makkah, Saudi Arabia. Tampak suasana pengaturan alat medis di ruang ICU, Jumat (5/9/2014).
BPHI Makkah baru akan melayani jamaah haji pada hari Minggu, tanggal 7 September 2014. Selain dibuka secara resmi, akan digelar simulasi pelayanan. BPHI Makkah setingkat Rumah Sakit Tipe C di Indonesia. Saat ini, BPHI Makkah sudah siap 100 persen baik dari segi SDM maupun fasilitas
Meskipun jamaah haji Indonesia yang pertama kali datang ke Makkah baru tanggal 10 September, namun BPHI Makkah 7 September sudah siap beroperasi. Karena hal ini untuk mengantisipasi bila ada jamaah haji yang sakit sesampainya di Jeddah.
"Sebab kalau dibawa ke Madinah tempat jamaah haji tinggal sebelum ke Makkah terlalu jauh, kata Kepala BPHI Makkah, dr Agus Widyatmoko, Sp.Pd, pada awak Media Center Haji (MCH) Makkah di gedung BPHI Makkah, Jumat (5/9/2014).?
Adapun jumlah dokter di BPHI sebanyak 20 orang. Antara lain terdiri dari dokter spesialis penyakit dalam dan spesialis penyakit paru masing-masing empat orang, spesialis penyakit jantung dua orang, spesialis kesehatan jiwa dua orang, spesialis bedah satu orang, spesialis syaraf satu orang, spesialis anestesi satu orang, juga perawat 60 orang.?
Sarana pendukung di BPHI adalah 160 tempat tidur, 14 unit ambulans (10 ambulas sektor dan 4 ambulans BPHI), serta peralatan dan obat-obatan lengkap