Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bawaslu: Pilkada Langsung Investasi Demokrasi Indonesia

Akan menjadi sia-sia jika pilkada langsung yang sudah berjalan sekian lama pascareformasi ini dikembalikan menjadi urusan DPRD.

Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Y Gustaman
zoom-in Bawaslu: Pilkada Langsung Investasi Demokrasi Indonesia
Tribunnews/Herudin
Sutradara Hanung Bramantyo (kiri) bersama Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Nasrullah berbincang saat melakukan pertemuan di Kantor Bawaslu, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2014). Sejumlah aktris, musisi, dan sineas yang tergabung dalam Suara Masyarakat untuk Pilpres Jujur memberikan petisi kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Bawaslu serta Presiden RI untuk menyelenggarakan pemilihan presiden secara jujur, tanpa intimidasi, dan adil. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eri Komar Sinaga

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia (Bawaslu), Nasrullah, menilai pemilihan kepala daerah secara langsung oleh rakyat adalah investasi demokrasi Indonesia yang sangat berharga.

Akan menjadi sia-sia jika pilkada langsung yang sudah berjalan sekian lama pascareformasi ini dikembalikan menjadi urusan DPRD seperti sedang dibahas dalam RUU Pilkada yang rencananya akan segera disahkan DPR RI bulan ini.

"Amat sia-sia investasi demokrasi yang kita bangun secara bersama-sama itu terciderai akibat ulah tertentu dan itu berimplikasi terhadap rakyat Indonesia," ujar Nasrullah kepada wartawan di Media Center Bawaslu, Jakarta, Jumat (12/9/2014).

Menurutnya, Indonesia adalah salah satu negara dengan jumlah pemilih pemilu langsung terbesar yakni mencapai 189 juta pemilih. Jika ini tak diakomodasi dalam pemilihan langsung, maka demokrasi akan berubah menjadi tirani seperti era Orde Baru.

"Orde Baru adalah perlakuan tirani sehingga demokrasi miskin. Salah satu ukuran negara demokrasi ada pemilu. Kepada siapa peruntukan pemilu? Cukup pada rakyat. Pada fase ini, pilpres, pileg dan pilkada kita sudah menempatkan rakyat dalam konteks penyelenggaraan pemilu," terangnya.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas