Megawati Nyanyi Lagu My Way di Hadapan Jokowi-JK
Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri nyanyi di hadapan Presiden terpilih Joko Widodo, Wakil Presiden terpilih Jusuf Kalla dan ratusan kader PDIP
Editor: Domu D. Ambarita
TANAH seluas kurang-lebih 15 hektar terhampar di ngarai atau lembah terjal dibelah Sungai Suka Birus, Kampung Pasir Muncang, Desa Sukamanah, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Aneka tanaman keras seperti rumpun bambu, pohon kemiri atau muncang dalam bahasa Sunda, damar laut, kecapi, hingga tanaman obat-obatan tumbuh subur di atasnya. Lahan ini merupakan milik keluarga Presiden Ke-5 Indonesia, Megawati Soekarnoputri.
Akses jalan menuju vila, dari Jalan Raya Cikopo Selatan dihubungkan Gang Bengkong, melalui perkampungan penduduk di RT 03 RW03 Pasir Muncang. Jalan berkerikil dan pasir, bukan aspal, bukan pula aspal beton. Ketika roda mobil melintas menggilas, kerikil dan pasir terdengar berisik.
"Tahun 2009, ada orang yang menawarkan diaspal, tapi Ibu Mega menolak. Ibu tidak mau. Ibu ingin tetap jalan berkerikil seperti ini, katanya agar ada resapan air hujan, jadi tidak boleh diaspal," kata Jaya, pria paruh baya saat ditemui Tribun di mulut gerbang menuju vila, Senin (15/9/2014). Pernyataan Jaya dianggukkan Rudi, pria yang lebih tua usianya daripada Jaya.
Saat Tribun tiba, sekitar pukul 15.30 WIB, Rudy tampak seorang diri berjaga. Pria yang mengenakan topi loreng tentara dengan logo 1 bintang melekat terbordir, mengenakan kaus putih. Satu daun pintu gerbang terbuat dari kayu papan damar, masih terbuka saat itu.
Ketika mobil Tribun menuruni jalan menuking, mendekati gerbang, Rudy agak buru-buru menutupkan gerbang. Sekitar 15 berbincang dengan Rudi, Jaya kemudian datang. "Ada apa?" kata laki-laki berperawakan tinggi kekar itu dengan nada menghardik. Lama-kelamaan, nada bicaranya melembut.
Jaya dan Rudy, dua dari 17 karyawan yang bekerja menjaga dan mengurus vila Megawati. Mereka menerima Tribun di luar gerbang. "Kami mendapat perintah, siapa pun tidak boleh masuk, termasuk wartawan. Kemarin juga banyak wartawan, tapi tidak boleh masuk," kata Rudy.
Menurut penuturan mereka, Minggu siang, Ketua Umum PDIP Megawati mengundang pasangan presiden terpilih dan wakil presiden terpilih, Joko Widodo - Jusuf Kalla ke tempat itu. "Ya, kemarin, benar Ibu Mega menerima Pak Jokowi dan Pak JK di sini," kata Rudy. (Baca: Dari Solo, Jokowi Bertemu Megawati dan JK di Puncak)
Mega mengadakan pertemuan jajaran fungsionaris DPP PDIP. Banyak elite PDIP hadir, seperti Ketua DPP Puan Maharani yang adalah putri Megawati, Ketua DPP Muruara Sirait, Sekjen Tjahjo Kumolo, Ketua DPP PDIP yang menjabat Ketua MPR RI Guntur Soekarnoputra, dan beberapa fungsionaris PDIP dari berbagai provinsi.
Ketua DPP yang menjabat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Ketua Dewan Pertimbangan DPP PDIP AP Batubara, mantan Kapolri Dai Bachtiar, pengamat politik dari UGM Cornelis Lay, dan kakak sulung Megawati, yakni Guntur Soekarnoputra juga hadir. Kepala Staf Tim Transisi Jokowi - JK Rini Maryani Soemarno pun hadir bersama Deputi Tim Transisi sekaligus Wakil Sekjen PDIP Hasto Ktistyanto.
"Ini pertemuan biasa kok.Tadinya untuk temu-kangen antarkader PDIP. Semua memang kader PDIP, termasuk Pak Jokowi, kecuali Pak JK," kata Jaya, yang mengaku hanya sebagai penjaga keamanan, namun nada biacara dan pengetahuannya cukup memadai tentang peta politik nasional, termasuk mengenali sejumlah petinggi PDIP.
Menurut Jaya, acara itu betul-betul pertemuan informal. Meskipun dihadiri orang nomor 1 dan orang nomor dua republik ini untuk lima tahun ke depan, tidak ada acara serius. "Kalau acara formal, pasti Ibu Mega mengenakan pakaian formal, ini pakaian biasa kok. Kemudian tidak ada lagu Indonesia Raya, tidak ada sambutan-sambutan. Yang ada Cuma maka-makan dan nyanyi-nyanyi," kata Jaya.
Dia mengisahkan, Megawati selaku nyonya rumah, turut melantunkan lagu. "Ibu Mega menyanyikan satu lagu, Bahasa Inggris, my way atau apa gitu?" Kebetulan pas saya turun saya denger bu Mega sekali nyanyi," kata Jaya. Ia tidak yakin judul lagu yang dibawakan janda mendiang mantan Ketua MPR RI Taufik Kiemas itu.
Ketika Tribun menunjukkan lirik pada layar telepon sembari melantunkan lirik terakhir lagu My Way yang dipopulerkan Frank Sinatra, "And did it my way!" dia pun spontan menyahut. "Nah, itu dia. My Way."
"Kalau dibilang bagus suaranya (Mega) sih enggak. Tapi Alhamdullah lumayan suaranya," kata Jaya, berseloroh.
Tidak hanya Mega yang menyumbangkan suara. Puan Maharani pun bernyanyi. Puan, nyanyikan Bahasa Indonsia, tembang kenangan. Guntur Soekarnoputra tampil duet bersama Ganjar Pranowo.
Sedangkan, Jokowi yang terkenal sebagai pehobi lagu-lagu cadas alias rock-metal, tidak bernyanyi pada kesempatan itu. Ia hanya menyimak lagu-lagu yang dibawakan Mega dan Puan, sementara JK hanya mendengar sambil mengangguk-anggukkan kepala. Acara hiburan tanpa artis ternama. (tribunnews/rahmat patutie/domu d ambarita)