Elite Demokrat Khawatir Voting RUU Pilkada di DPR
"Ini masih sangat panjang, sehingga kami terus melakukan lobi-lobi politik," ujar Didi.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP Partai Demokrat Didi Irawadi Syamsuddin mengatakan banyak kemungkinan terjadi pada rapat paripurna pengesahan Rancangan Undang Undang (RUU) Pilkada 25 September nanti.
Sehingga, menurut Didi, peta suara partai politik tidak bisa dihitung secara matematis dari sekarang jika keputusan dilakukan secara voting alias pengambilan keputusan dengan suara terbanyak.
|"Bila dihitung secara matematis sekarang, apabila Demokrat mendukung Pilkada langsung , maka akan mendapatkan 287 suara sementara koalisi merah putih hanya 273 suara.
Namun tidak seperti itu ada yang harus dipikirkan kemungkinan kemungkinan yang terjadi, yaitu kemungkinan beberapa anggota fraksi yang tidak terpilih lagi bakal tidak hadir," ujar Didi di Kebayoran Baru, Jakarta, Sabtu (20/9/2014)
Selain itu lanjut Didi, proses komunikasi politik masih terus berjalan, sehingga kemungkina partai lain yang selama ini sudah terpetakan, sangat memungkinkan untuk berubah haluan.
"Ini masih sangat panjang, sehingga kami terus melakukan lobi-lobi politik," ujar Didi.
Didi berharap rapat paripurna berlangsung dengan lancar serta tidak diwarnai oleh cara cara yang tidak baik. Karena, RUU Pilkada merupakan sebuah kebijakan yang menentukan kehidupan demokrasi bangsa Indonesia ke depan.
"Mudah-mudahan jangan sampai cara cara yang tidak baik terjadi, kita harus awasi bersama sama,” ujar Didi.