Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Universitas Budi Luhur Gelar Dialog Kebangsaan "Menjaga Nilai Pluralisme Dalam Bingkai Kebhinnekaan"

Pusat Kajian Budi Luhur Universitas Budi Luhur pada hari Kamis (25/09/2014) mengadakan kegiatan Dialog Kebangsaan

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Universitas Budi Luhur Gelar Dialog Kebangsaan
ist

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pusat Kajian Budi Luhur Universitas Budi Luhur pada hari Kamis (25/09/2014) mengadakan kegiatan Dialog Kebangsaan dengan tema "Menjaga Nilai Pluralisme Dalam Bingkai Kebhinnekaan".

Dialog yang diselenggarakan di Ruang Theater Universitas Budi Luhur menghadirkan Romo Benny Susetyo, Sekretaris Komisi Hubungan dan Kepercayaan Konferensi Wali Gereja Indonesia, dan One Krisnata MBA, Wakil Ketua Yayasan Pendidikan Budi Luhur Cakti sebagai narasumber.

Kegiatan Dialog Kebangsaan kali ini merupakan kegiatan kedua yang diadakan oleh Pusat Kajian Budi Luhur setelah sebelumnya kegiatan serupa diadakan pada awal tahun ini.

Dialog yang berlangsung selama dua jam diawali dengan sambutan yang diberikan oleh Rusdiyanta, S. IP, M. Si, Kepala Pusat Kajian Budi Luhur mewakili Universitas menyampaikan apresiasinya atas penyelenggaraan Dialog Kebangsaan ke 2 kali ini,

"Sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan kerukunan antar sesama anak bangsa," tegasnya.

Mengawali dialog, Romo Benny menyampaikan bahwa “Dialog mutlikultur merupakan sebuah hal yang penting dilakukan oleh negara multi etnis, budaya dan agama seperti Indonesia.”

Menurut Romo Benny, perguruan tinggi memainkan peran yang penting dalam melancarkan dialog mutlikultur karena lingkungan kampus merupakan ruang dimana orang-orang yang dari berbagai latar belakang budaya, etnis, ras dan agama bertemu dan saling berinteraksi.

Berita Rekomendasi

Dalam hal ini perguruan tinggi perlu membina mahasiswanya untuk saling menghormati dan menghargai perbedaan.

"Multikulturalisme merupakan sebuah warisan budaya yang perlu dijaga" sebut Romo Benny dalam penutupan presentasinya.

Usai presentasi Romo Benny, dialog kemudian dilanjutkan dengan presentasi One Krisnata,MBA selaku Wakil Ketua Yayasan Pendidikan Budi Luhur Cakti, yang berfokus pada konsep kebangsaan dalam konteks kebudiluhuran.

Menurutnya, “Langkah awal yang perlu diambil dalam mengaktualisasi konsep kebangsaan dalam konteks kebudiluhuran dapat dilakukan dengan memupuk kebanggaan berbangsa, khususnya di antara generasi muda, Pluralisme lebih baik dikembangkan melalui pendekatan budaya, tidak hanya melalui agama."

Ia juga menjelaskan mengenai pentingnya peran budaya dalam mempersatukan masyarakat Indonesia yang majemuk mengingat meski terdapat banyak budaya yang ada di Indonesia, namun nilai-nilai inti dari masyarakat di Indonesia relatif sama dari Sabang sampai Merauke.

Setelah presentasi One Krisnata MBA, Rusdiyanta yang juga bertindak sebagai moderator dalam Dialog Kebangsaan memberikan kesempatan tanya-jawab yang disambut dengan penuh antusias oleh para peserta yang terdiri dari perwakilanLSM dan organisasi kepemudaan nasional .

Dialog ini juga dihadiri oleh gerakan pemuda seperti HMI, GMK, PMII, IMM, GMNI,KAMMI, KMHDI, GMKI, PMKRI, Hikmahbudi, , Himahi , BEM Universitas, Dosen dan mahasiswa Fisip Universitas Budi Luhur. (tb)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas