DPD: Pemilihan Pimpinan MPR dengan Musyawarah Mufakat, Bukan Voting
Pihaknya ingin mengedepankan berbicara, berembuk, bermusyawarah untuk mencapai mufakat.
Editor: Rendy Sadikin
"DPD mengusulkan hal ini semata-mata untuk kepentingan bersama, agar bisa bersatu dan fokus terhadap membangun bangsa untuk kepentingan seluruh rakyat," katanya.
Adapun tema pada pemilihan pimpinan MPR yakni mengawal merah putih menuju Indonesia hebat.
Dijelaskan, bahwa DPD sendiri sampai sekarang belum memutuskan apakah posisi yang akan diambil. Pihaknya hanya menawarkan sembilan nama pada semua fraksi yang akan dipilih. Serta berapa kursi yang akan diberikan kepada DPD seluruhnya akan diserahkan kepada fraksi-fraksi.
"Jadi DPD itu sudah mempunyai sembilan calon," katanya.
Adapun sembilan nama calon pimpinan MPR yakni Asmawati, senator asal Sumatera Selatan; Abdul Gafar Usman, senator asal Riau; Hudarni Rani, senator asal Bangka Belitung; Oesman Sapta, senator asal Kalimantan Barat; Andi Mapetahang Fatwa, senator asal DKI Jakarta; Akhmad Muqowam, senator asal Jawa Tengah; John Pieris, senator asal Maluku; Hana Hasanah Fadel Muhammad, senator asal Gorontalo; dan Ajiep Padindang, senator asal Sulawesi Selatan.
"Jadi tugas kami ini memperjuangkan agar di antara sembilan nama itu yang menjadi pimpinan MPR. Tidak akan keluar dari 9 nama itu," katanya.
Sekretaris Kelompok DPD Asri Anas mengatakan pihaknya ingin mengambil sikap bahwa tidak boleh lagi polarisasi politik di DPR itu suasananya di bawa ke MPR.
Dikatakan sesuai dengan pasal 172 untuk mengubah tata tertib (tatib) tidaklah susah susah, karena hanya perlu 70 tanda tangan inisiatif dari tiap anggota.
Ia memaparkan bahwa besok siang pada pukul 13.00 WIB akan ada rapat konsultasi dengan seluruh pimpinan fraksi-fraksi dan partai-partai politik dengan DPD. Pihaknya berjanji akan melakukan stanging politik untuk berdiri di tengah-tengah.
Ia melihat bahwa polarisasi politik di luar MPR sangatlah gencar, namun di satu sisi seluruh masyarakat ingin DPD bisa mencairkan suasana politik. Guna menjalankan prinsip musyawarah dengan benar.
Disebutkan bahwa satu dua hari belakangan pihaknya telah menjalankan lobi-lobi secara maksimal, bahkan, kata dia, terhitung mulai malam ini pihaknya ingin mengajak partai-partai dan fraksi-fraksi duduk bersama untuk membicarakan jalan keluar yang terbaik.
"Kami akan berjuang supaya ke dua kelompok (KMP dan KIH) merasa terwakil jadi sama sekali tidak ada yang ditinggalkan. Kalau melihat polarisasi tatib sekarang itu secara otomatis akan ada kelompok yang merasa menang dan tidak menang," katanya.
Ditambahkan, pihaknya tidak begitu memfokuskan apakah DPD menjadi ketua atau tidak. Ia menekankan bahwa posisi DPD sekarang mengawal merah putih menuju Indonesia hebat.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.