Walhi: Cuaca Panas Ekstrem di Bekasi Bukti Kegagalan SBY
Bekasi kini lebih dijadikan lahan industri. Padahal sesuai dengan tata ruang nasional, Bekasi diperuntukan untuk permukiman.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Rendy Sadikin
![Walhi: Cuaca Panas Ekstrem di Bekasi Bukti Kegagalan SBY](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/20141001_154008_pelantikan-anggota-dpr-ri-periode-2014-2019.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Marak munculnya cibiran soal Kota Bekasi di media sosial soal cuacanya yang panas terik dan macetnya lalulintas, salah satu bukti kekecewaan rakyat kepada pemimpinnya.
Manager Pengelolaan Pengetahuan dan Jaringan Eksekutif Nasional Wahana Lingkungan Hidup (Walhi), Irhash Ahmady menilai cuaca panas serta akses jalan sulit menuju Bekasi merupakan salah satu kegagalan Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Selama 10 tahun memimpin Indonesia, SBY tak memperhatikan lingkungan.
"Padahal jika dia berbicara, seakan dia berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon serta memperhatikan lingkungan. Padahal dia tidak melakukan apa-apa," kata Irhash usai diskusi Rapor Merah Kebijakan Politik Luar Negeri SBY di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (12/10/2014).
Menurutnya, SBY juga seakan acuh dengan kebijakan pemerintah kota Bekasi yang banyak melanggar pengaturan ruang dan penyediaan ruang terbuka hijau.
Bekasi kini lebih dijadikan lahan industri. Padahal sesuai dengan tata ruang nasional, Bekasi diperuntukan untuk permukiman.
"Ini kesalahan SBY tidak tegas dengan pemerintah kota dan daerah yang menjadikan Bekasi sebagai tempat industri tanpa mengacu pada tata ruang nasional. Banyak juga yang melanggar penyediaan ruang terbuka hijau (RTH) yang mestinya 30 persen. Ini jumlahnya masih kurang. Maka dari itu Bekasi jadi panas, gersang dan padat," jelasnya.