BPJS Ketenagakerjaan Jadi Tantangan Bagi Mandiri DPLK
Kami mendukung program pemerintah ini, karena sangat bagus bagi seluruh masyarakat
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) PT Bank Mandiri menganggap BPJS Ketenagakerjaan yang mulai aktif pada 2015, sebagai tantangan tersendiri bagi perseroan dalam menjaring pasar nasabah.
"Intinya tidak mengganggu, kita saling sinergi saja. Ini tantangannya. Kami mendukung program pemerintah ini, karena sangat bagus bagi seluruh masyarakat," kata Direktur Keuangan dan Umum Mandiri DPLK, Rudi Rahman di Jakarta, Selasa (14/10/2014).
Mengenai strategis Mandiri DPLK, kata Rudi, saat ini belum bisa memaparkan apa strategi ke depan dalam menghadapi tantangan tersebut. Dirinya mengungkapkan, akan terlebih dahulu melihat besaran iuran BPJS Ketenagakerjaan.
"Jadi sebetulnya akan lebih jelas nantinya kalau misalnya nilai iurannya itu sudah ditentukan. Kita harapkan sebenarnya kalau keinginan pelaku, di PPIP (Program Pensiun Iuran Pasti) kita bisa diakui sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan, sehingga saling bersinergilah," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Komersial Mandiri DPLK, Febrina Amrah Putri mengatakan, pada intinya Mandiri DPLK sudah sangat siap dengan rencana pemerintah terhadap adanya BPJS Ketenegakerjaan, di mana saat ini akan mengembangkan produk individual DPLK.
"Ke depan masih ada pasarnya untuk pasar ritel, kita harapkan pada akhir tahun ini bisa diluncurkan," ucap Febrina di tempat yang sama.