Presiden Pakai Air Force One, Langsung Gigi 7
Mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan pada pemerintahan Gus Dur itu, Jokowi mengajaknya bekerja super cepat, umpama menumpang jet kepresidenan AS.
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Domu D. Ambarita
Ia menduga pencalonan orang-orang tersebut, termasuk dirinya 'terganjal' setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) melansir sejumlah calon menteri yang berpotensi bermasalah secara hukum dan secara aliran dana.
"Yang diajak ngobrol yah yang tidak bermasalah. Yang bermasalah seperti aku tidak diajak ngobrol. Kan ada seperti yang dari hasil PPATK dan KPK itu. Aku hanya ketemu saja," ujarnya.
Kini, Eva mengaku pasrah mengenai pencalonannya sebagai menteri. "Aku masuk (kabinet), yah syukur. Kalau nggak, yo wis," tukasnya.
Sebelumnya diberitakan, Jokowi mengumumkan kabinet yang dipimpinnya nanti akan terdiri atas 33 orang menteri, empat di antaranya menjabat menteri koordinator. Komposisi latar belakang profesional sebanyak 18 orang, dan partai politik yang menjadi pendukungnya saat pemilihan presiden lalu sebanyak 15 orang.
Tamu spesial yang berdatangan ke Istana Kepresidenan untuk menemui Presiden Joko Widodo, Selasa pagi hingga sore ini. Setidaknya, sudah ada delapan orang politisi hingga pejabat publik yang bertemu Jokowi. (Baca: Siti Nurhaliza Kagumi Kemeriahan Penyambutan Jokowi)
Pertemuan Jokowi dengan tamu-tamu spesialnya hari ini diduga terkait dengan penyusunan kabinet. Jokowi kemungkinan akan mengumumkan kabinetnya pada hari ini.
Tamu yang datang terakhir sore ini adalah mantan Kepala Badan Intelijen Negara AM Hendropriyono, mantan Kepala Staf Angkatan Darat Ryamizard Ryacudu, cendekiawan Muslim Komaruddin Hidayat, dan politisi Partai Hanura Yuddy Chrisnandi.
Hendro membantah saat ditanya apakah kedatangannya terkait posisi menteri. "Enggak, saya enggak tahu. Ini mau menghadap Presiden," kata dia.
Pada pukul 15.50, Yuddy keluar dari Istana terlebih dulu. Dia tampak keluar dari Istana didampingi oleh mantan Deputi Tim Transisi Andi Widjayanto.
Sebelum kedatangan mereka, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar, politisi PDI-P Aria Bima, dan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara juga hadir di Istana. Aria mengaku kedatangannya terkait dengan pemberian kursi menteri bagi Partai Persatuan Pembangunan. Dia menampik anggapan bahwa dirinya menjalani tes oleh Jokowi untuk menjadi menteri.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara menemui Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan. Begitu tiba, Mirza tampak berusaha menghindari wartawan.
Mirza diantar dengan mobil VW Caravelle warna hitam berpelat nomor B 1826 RFT. Mobil yang biasanya berhenti di pintu kedua sebelah timur Istana Merdeka tiba-tiba saja meneruskan lajunya hingga ke pintu pertama.
Wartawan pun berlarian mengejar Mirza yang tampak berjalan cepat ke dalam Istana Merdeka. Ia tidak berkomentar apa pun saat ditanya apakah ia dipanggil Jokowi hari ini lantaran ditawari posisi menteri. (tribunnews/yat/coz)