Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengamat: Ada Tarik Ulur dalam Penyusunan Kabinet

Saya curiga juga, apakah memang benar karena nama terganjal di KPK sehingga terjadi tarik ulur pengumuman nama menteri

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Pengamat: Ada Tarik Ulur dalam Penyusunan Kabinet
Warta Kota/henry lopulalan
Presiden terpilih Jokowi bersama wakil presiden terpilih Jusuf Kalla ketika jumpapres selesai silaturrahim di rumah ketua umum PDI-P Megawati Jalan Tengku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu, (5/10/2014). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Politik mencurigai adanya tarik ulur kepentingan di lingkaran Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait penundaan pengumuman susunan kabinet. Ia meragukan alasan penundaan tersebut karena terkait rekomendasi Komisi Pemberantasan Korupsi.

"Saya curiga juga, apakah memang benar karena nama terganjal di KPK sehingga terjadi tarik ulur pengumuman nama menteri atau jangan-jangan karena kerasnya benturan tarik ulur orang orang di belakang Jokowi?" kata Pengamat Politik Universitas Islam Negeri Hidayatullah Jakarta, Pangi Syarwi Chaniago, kepada Kompas.com, Sabtu (25/10/2014).

Pangi meyakini, setiap orang dekat yang ada di belakang Jokowi, mulai dari wakilnya Jusuf Kalla, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, elite parpol pendukung lain, hingga pengusaha yang turut mendukung Jokowi pada pilpres lalu, mempunyai gerbongnya masing-masing.

"Menurut prediksi saya, tarik ulur pengumuman menteri bukan semata-mata karena tanda merah dan kuning calon menteri (yang diberikan KPK) sehingga pengumuman nama-nama menteri di tunda. Namun, juga karena faktor kuatnya pertarungan masing-masing gerbong untuk meletakkan orang-orangnya di pos kabinet," kata Pangi.

Namun di sisi lain, Pangi tetap mengapresiasi terobosan Jokowi yang melibatkan KPK serta Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK) untuk menyeleksi calon menterinya.

"Jokowi sangat hati-hati untuk merekrut para pembantunya, sehingga yang jadi menteri kedepannya adalah orang orang yang benar-benar bersih dan berintegritas," ujar Pangi.

Berita Rekomendasi
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas