Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sebagai Anggota BIN, Itukah Sebabnya Gayatri Siap Mati demi Nusa dan Bangsa ?

Dia bilang bapa tenang saja. Saya ini hidup untuk berbakti pada nusa dan bangsa, mati pun kalau bisa untuk nusa dan bangsa

Editor: Yudie Thirzano
zoom-in Sebagai Anggota BIN, Itukah Sebabnya Gayatri Siap Mati demi Nusa dan Bangsa ?
Theresia Felisiani/Tribunnews.com
Gayatri 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gayatri Wailissa gadis ajaib yang menguasai belasan bahasa asing yang meninggal, di Jakarta Kamis (23/10/2014) disebut sebagai anggota BIN. Kabar mengenai keanggotaan BIN remaja 17 tahun dengan kemampuan di atas normal itu menyebar usai wawancara stasiun televisi di hari pemakaman Gayatri, Sabtu (25/10/2014) di Ambon.

"Gayatri cerita, pernah di latih BIN.  Pada tanggal 19 september, pulang ke Ambon. Dia menceritakan seperti itu, latihan seperti kungfu, bela diri, menembak," kata ibunda Gayatri saat diwawancara.  

Gayatri diketahui juga sebagai anak angkat Pangdam Brawijaya Eko Wiratmoko. Pangdam memilih untuk mengangkat Gayatri sebagai anak karena almarhumah semasa hidup memiliki bakat menguasai 13 bahasa asing.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada penjelasan resmi dari Badan Intelijen Negara (BIN) tentang status Gayatri Wailissa. Namun orangtua Gayatri mengungkapkan bagaimana patriotisme sang anak semasa hidup.

Dedi, ayah Gayatri Wailissa menuturkan, saat kelas 2 SMA dulu Gayatri pernah berujar dia ingin berbakti pada nusa dan bangsa. Serta kalaupun bisa, mati bagi nusa dan bangsa. "Dia kalau belajar itu serius, berjam-jam. Saya pernah bilang kamu kok belajar serius sekali. Dia bilang bapa tenang saja. Saya ini hidup untuk berbakti pada nusa dan bangsa, mati pun kalau bisa untuk nusa dan bangsa," tutur Dedi.

Dedi menambahkan, putrinya tersebut juga kenal baik dan akrab dengan beberapa tokoh nasional seperti Prabowo, Fadli Zon, Dahlan Iskan, dan lainnya. Dedi mengatakan anaknya pergi terlalu cepat. Namun ia tetap iklas atas kepergian Gayatri yang dinilainya sangat mendadak dan mengejutkan itu.

"Orang tidak ada riwayat sakit, dari dulu ngeluh pusing pun tidak. Kalau dari dulu pusing kan pasti saya sudah bawa ke dokter. Paling dia sakit maag saja, tapi tiap bangun tidur minum air es, itu sudah sembuh," ucap Dedi, Jumat (24/10/2014) di rumah duka RSPAD.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas