Rumah Anies Baswedan Jadi Markas Anak-anak Belajar
"Enggak ada yang luar biasa di rumah saya ini. Tapi, rumah saya ini jadi tempat main dan belajar anak-anak di sekitar sini."
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - "Mas, tadi salaman enggak sama Pak Anies? Tangan Pak Anies empuk banget." Begitu ungkapan Sarti, seorang tetangga Anies, usai menyalami dan mencium tangannya di depan kediamannya, Cilandak, Jakarta, Sabtu (25/10/2014).
Beberapa anak hingga ibu-ibu langsung menghampiri, bersalaman hingga mencium tangan Anies ketika keluar dari pintu rumah lantaran akan menjadi menteri. Mereka melakukan itu karena juga kagum dengan kiprah Anies selama ini.
Di antara tetangga, Anies terbilang ramah dan terbuka. "Orangnya baik, senyumnya ikhlas. Kita dibolehkan main ke dalam rumahnya. Dia sama keluarganya sangat terbuka sama tetangga-tetangga di sini," ungkap Sarti.
Sang penjaga rumah juga mengakui keramahan dan kebaikan pria yang tercatat sebagai Rektor Universitas Paramadina yang juga Deputi Tim Transisi Jokowi-JK itu tersebut. Selama tujuh tahun ikut bersamanya, Anies tak pernah memarahinya.
"Kami yang menjaga rumah dan membantu sudah dianggap saudara sendiri. Saya dari enggak tahu Jakarta, banyak diberi tahu sama Pak Anies. Dulu, saya tak tahu kalau taksi dengan lampu mati di atas berarti ada penumpang. Sekarang saya sudah tahu," ujar penjaga itu.
Menurutnya, Anies terbilang terbuka dan kerap menyapa tetangga. Bahkan, sebuah rumah joglo milik Anies berharga ratusan juta rupiah dan dibeli dari Solo difungsikan sebagai tempat belajar hingga tempat berkumpulnya warga.
"Itu dua anak yang lagi di dalam (rumah Joglo) sedang belajar. Kadang-kadang ada pembimbingnya. Kadang-kadang rumah Joglo ini jadi pertemuan pembimbing Indonesia Mengajar," imbuh penjaga rumah tersebut.
Anies mengaku membuka diri terhadap para tetangga hingga anak-anak karena dirinya merasa bagian dari lingkungan tempat tinggal. "Rumah saya enggak pakai pagar. Saya mengirimkan pesan, saya bagian dari lingkungan," tutur Anies.
Anies menghentikan wawancara saat dihampiri oleh orangtua seorang anak yang belajar di rumah Joglo miliknya. Ia menyempatkan diri untuk bersalaman dan berbincang dengan orang tua anak tersebut.
"Enggak ada yang luar biasa di rumah saya ini. Tapi, rumah saya ini jadi tempat main dan belajar anak-anak di sekitar sini. Ini adalah halaman main anak-anak kampung di sini. Pengajian di situ, TK juga di situ, pertemuan warga juga di situ. Anak-anak sehari-hari juga ada yang di atas. Makanya kalau saya keluar, anak-anak pada menyapa," ujar Anies.