Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rumah Pelatihan Gayatri di Bawah BIN di Cikini Masih Sumir

Dari penulusuran Tribunnews.com, alamat yang dimaksud tempat pelatihan Gayatri di bawah bimbingan BIN tidak ada.

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Y Gustaman
zoom-in Rumah Pelatihan Gayatri di Bawah BIN di Cikini Masih Sumir
KOMPAS.COM/Rahman Alfarizi Patty
Gayatri Wailissa (17) dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Taman Bahagia di kawasan Tantui Ambon, Sabtu (24/10/2014) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nurul Idwati, ibunda almarhumah Gayatri Wailissa (17), mengatakan selama di Jakarta, anaknya menjadi bagian anggota Badan Intelijen Negara (BIN), saat wawancara khusus dengan Metro TV, Sabtu (25/10/2014).

Menurut Nurul, Gayatri selama di Jakarta mendapat pelatihan dari seseorang bernama Hasim di Pegangsaan Nomor 18, Cikini, Jakarta Pusat. Dari penelusuran Tribunnews.com, tidak didapatkan rumah dengan alamat itu.

Adapun alamat yang hampir mirip yakni Pegangsaan Barat Nomor 18 serta Pegangsaan Timur no 17 A. Tidak ada nama jalan, Pegangsaan Nomor 18, Cikini, Jakarta Pusat seperti yang disebutkan Nurul.

Jalan Pegangsaan Barat membelakangi Stasiun Cikini, Jakarta Pusat. Sementara di Jalan Pegangsaan Timur tidak ada sama sekali rumah tinggal ataupun mess. Yang ada hanya mal, gereja, bioskop Megaria, hingga Universitas Bung Karno.

Menurut informasi yang dihimpun Tribunnews.com, beberapa anggota BIN tinggal di beberapa wilayah terpisah, di antaranya di Percetakan Negara, Cipayung, dan Jalan Pegangsaan Barat No 18.

Saat menyambangi rumah di Jala Pegangsaan Barat No 18, terpantau rumah tersebut merupakan bangunan tua. Pagar rumah sangat tinggi. Untuk bisa masuk ke rumah, kita harus melalui pos keamanan yang dijaga beberapa petugas.

Berita Rekomendasi

Saat dikonfirmasi rumah itu merupakan rumah latihan Gayatri, hal itu dibantah oleh sang petugas keamanan. "Ini rumah, rumah pengusaha di Kalimantan. Tidak ada hubungan dengan itu, soal itu saya tidak tahu," ucap petugas keamanan tersebut.

Sopir bajaj dan pedagang kopi yang kerap mangkal di daerah tersebut membenarkan rumah berpenjaga tersebut milik pengusaha batu bara. "Mobil yang keluar masuk juga mobil-mobil mewah," ucap seorang di antara mereka.

Berdasar konfirmasi pengurus RT setempat yakni RT 016/05, Menteng, Jakarta Pusat diketahui rumah itu dulunya milik seorang dokter yang kini sudah meninggal. Rumah itu milik dokter Husnil, dan sekarang ditinggali saudaranya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas