Ahmad Yani Siap Hadang Djan Faridz Pimpin PPP
Ahmad Yani mendorong penentuan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dilakukan melalui mekanisme pemilihan
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ahmad Yani mendorong penentuan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dilakukan melalui mekanisme pemilihan bukan jalur aklamasi.
Ia pun menyatakan siap bertarung dengan Djan Faridz untuk merebut kursi Ketua Umum PPP dalam Muktamar VIII PPP di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta.
"Ini muktamar bukan forum pengangkatan. Tujuh wilayah yang menginginkan aklamasi itu tidak mencerminkan keterwakilan dari DPC-DPC," ungkap Yani saat ditemui di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Sabtu (1/11/2014).
Yani mengklaim 2/3 Dewan Perwakilan Cabang (DPC) PPP menginginkan dirinya maju sebagai Ketua Umum partai berlambang ka'bah tersebut.
Peluangnya untuk merebut kursi orang nomor satu di PPP terbuka lebar asal pertarungan dilakukan terbuka dan setiap calon akan terlebih dahulu menyampaikan visi dan misi.
"Kalau dia (Djan Faridz) pegang wilayah, saya DPC. Suaranya lebih banyak DPC jumlahnya hampir 300 sementara DPW hanya 33, asal dibuka pemilihan," ungkapnya.
Mantan Anggota DPR RI tersebut menganggap dirinya mampu mempersatukan kembali PPP yang kini terpecah setelah terjadi konflik internal antara kubu Romahurmuziy dan Surya Darma Ali. Komunikasi dirinya dengan Romahurmuziy selama ini baik sehingga islah bisa dilakukan.
Selain itu, ia ingin PPP bisa merebut suara untuk Pemilu 2019 dengan mulai merebut hati pemilih pemula yang jumlahnya mencapai 40-50 persen dari jumlah pemilih nanti.
"Kita harus punya terobosan ke pasar itu. Harus ada transpormasi nilai keislaman kita. Seperti dakwah-dakwah yang dilakukan Almarhum Uje (Ustad Jefri Al Buchory) yang mampu menarik banyak orang. Islam harus ditampilkan seperti itu, sehingga minat orang terhadap PPP kembali," ungkapnya.