Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wahyu Trenggono Mantan Bendahara PAN

Raden Nuh, sempat membuat pembelaan atas tuduhan memeras pejabat Telkom.

Penulis: Abraham Utama
Editor: Rachmat Hidayat
zoom-in Wahyu Trenggono Mantan Bendahara PAN
Kompas.com/Robertus Bellarminus
RN pemilik akun @TM2000Back ditahan Polda Metro Jaya, Minggu (2/11/2014). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebelum diangkut polisi, pengelola akun Twitter @TrioMacan2000, Raden Nuh, sempat membuat pembelaan atas tuduhan memeras pejabat Telkom.

Pada tulisan itu, Raden Nuh mengakui bahwa ia adalah pendiri situs berita Asatunews. Menurut Raden Nuh, Asatunews didirikan setelah ia bertemu Sakti Wahyu Trenggono dan Abdul Satar.

Kata Nuh, Wahyu adalah orang dekat mantan Menko Perekonomian yang juga Ketua Partai Amanat Nasional (PAN), Hatta Rajasa. Sedangkan Satar adalah pejabat di PT Telkom. Lalu, siapakah Trenggono yang oleh kalangan dekatnya akrab di sapa Mas Treng?

Wakil Ketua Umum DPP PAN Drajad Wibowo membenarkan pernyataan Raden perihal status Trenggono di partainya. "Dulu Trenggono memang bendahara PAN. Tapi sudah satu tahun lebih, ia mengundurkan diri," katanya kepada Tribun di Jakarta, Senin (3/11). "Sekarang ia bukan bendahara PAN," tambahnya.

Awal tahun ini Bloomberg merilis profil Trenggono di situsnya. Lulusan ITB dan juga Manajemen Informasi Universitas Bina Nusantara itu merupakan Presiden Direktur PT Solusindo Kreasi Pratama (SKP). Solusindo membawahi PT Tower Bersama Infrastructure (TBIG).
Kedua perusahaan itu bergerak dalam bisnis penyediaan infrastruktur telekomunikasi berupa menara telekomunikasi atau BTS.

Drajad menyebut Trenggono sebagai petarung yang lahir dari bawah. "Ia bukan tipe pelaku usaha yang nyantol ke atas. Dia pelopor di industri tower," katanya.

Drajad pun menyebut Trenggono sebagai seorang pionir. "Saat ia memulai usahanya, belum ada orang yang berpikir terjun di usaha yang sama," ucapnya.

Berita Rekomendasi

Bulan Juli, Institut Teknologi Bandung memberi penghargaan kepada Trenggono dan belasan alumninya. Trenggono, dan juga Triharyo Indrawan Soesilo, mendapat penghargaan Ganesa Wirya Jasa Utama.

Triharyo adalah mantan Direktur Utama PT Rekayasa Industri dan mantan Komisaris Pertamina. Adik Menko Maritim Indroyono Soesilo itu kini menjabat sebagai President and CEO Supreme Energy.

Nama Triharyo pernah disebut-sebut sebagai kandidat menteri ESDM.
Berdasarkan riset kepustakaan, Sakti Wahyu Trenggono sempat berkarier di Federal Motor dan Induk Koperasi Unit Desa (Inkud).

Mas Treng kemudian merintis bisnis kayu namun gagal. Bersama Abdul Satar dan Abdul Erwin, Mas Treng kemudian mendirikan SKP yang bergerak di bidang telekomunikasi. Pada tahun 2001, SKP masuk ke bisnis menara base transceiver station (BTS) yang dibutuhkan pada operator seluler.

Bisnis Trenggono pun moncer. Pada tahun 2010, Trenggono ditarik menjadi bendahara DPP PAN. Drajad menyangkal anggapan Hatta Rajasa-lah yang membawa Trenggono ke jajaran pengurus PAN.

Ia hanya menuturkan, Trenggono masuk melalui jaringan pengusaha yang ada di partaInya. "Kebetulan PAN butuh teman-teman pengusaha yang berprestasi," katanya.

Drajad yang sempat beberapa kali bercengkerama dengan Trenggono membantah kedekatan Hatta dan bekas koleganya itu.

"Keduanya memang lulusan ITB, tapi bukan berarti tangan kanan. Kalau tangan kanan, Trenggono tidak mungkin mengundurkan diri," tuturnya.

Drajad justru mengungkapkan kedekatan Trenggono dekat Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Jokowi. Pada perhelatan Pilpres lalu, Trenggono merupakan bagian dari tim inti Tim Transisi.

Soal tudingan yang menyebutkan Trenggono membiayai pengelola akun Trio Macan, Drajad tak mau berbicara banyak. Namun, baginya, tuduhan itu tidak masuk akal.

Trenggono pernah mengatakan kepada Drajad, ia merasa difitnah. Namun, saat itu Trenggono tidak menyebutkan secara spesfik siapa yang memfitnahnya, apakah @triomacan2000back atau pihak lain.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas