Hudi Hermawan Bawa Cincin Ibu Negara ke Pegadaian
Cincin ini hanya bisa dibeli kalau orang benar-benar duitnya banyak.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI –Hudi Hermawan (59) mengajak istrinya, Eka, memperhatikan cincin milik Ibu Negara Iriana yang ditemukannya. Keduanya sibuk mengamati perhiasan tersebut. Pasangan yang tinggal di Bekasi sejak tahun 1990 ini sempat bingung bagaimana cara mengembalikan cincin tersebut.
"Masa iya, warga kecil kaya kami, mau balikin cincin aja asal nyelonong ke Istana Negara. kan gak mungkin mas," tutur wanita bertubuh gemuk ini. Eka akui, cincin yang ditemukan suaminya tersebut tak ada niat sedikit pun ingin menjualnya. Malahan dirinya masih kebingungan, bagaimana cara untuk mengembalikan ke pemiliknya.
Semalaman Hudi dan Eka berunding. Mereka pun sepakat untuk memperbaiki cincin tersebut. Keesokan harinya, Selasa (21/10), Hudi dan Eka pergi ke Pasar Rawa Bening Jatinegara, di Jalan Bekasi Barat, Jakarta Timur, persis di seberang Stasiun Jatinegara. Di pasar tersebut, banyak tukang perbaiki perhiasan, namun mereka butuh waktu lebih dari sehari.
"Katanya diambilnya besok. Saya bilang ogah. Tukang-tukang perbaiki cincin kaya gitu kan ngerti mas mana berlian mahal dan mana berlian biasa. Sebelum saya ke Rawabening, saya sempatkan diri ke kantor pegadaian. Di situ saya cuma nanya dan memastikan asli tidaknya. Kata pegawainya iya betul. ini asli,"tutur Eka.
Eka dan Hudi terus menerus mencari tukang yang bisa memperbaiki cincin dalam tempo sehari. Akhirnya ia menemukan tukang yang bisa memperbaikinya. Eka yang masih penasaran keaslian cincin itu, dirinya bertanya ke tukang perbaiki cincin.
"Saya tanya terus mas. Penasaran soalnya asli gak sih. Tukang itu bilang iya. asli. Dia bilang cincin ini hanya bisa dibeli kalau orang benar-benar duitnya banyak. Mahal ini bu. Saya mah gak mampu beli," ujar Eka menirukan tukang perbaikian cincin.
Untuk memperbaiki cincin tersebut, Hudi dan istrinya merogoh kocek sebesar Rp 100 ribu. "Perbaikannya itu pakai uang saya. Sebelum kami kembalikan, kami berniat untuk memperbaikinya dulu," jelas Eka.