Habibie: Berdebat itu Baik, Tetapi Membanting Meja itu Tidak Berbudaya
Presiden ke-3 RI, Bacharudin Jusuf Habibie menganggap perdebatan itu penting, karena hasil akhirnya para peserta debat akan memiliki pemahaman maju
Editor: Gusti Sawabi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --- Presiden ke-3 RI, Bacharudin Jusuf Habibie menganggap perdebatan itu penting, karena hasil akhirnya para peserta debat akan memiliki pemahaman yang lebih maju akan suatu hal. Namun demikian kata dia debat itu jangan sampai rusuh.
Dalam pidato nya di acara perayaan HUT ke-15 The Habibie Center, di Hotel JS.Luansa, Jakarta Selatan, Selasa (11/11/2014), Habibie mengatakan hanya orang tak berbudaya yang sampai bermusuhan dengan lawan debat, atau bahkan merusak kursi.
"Tapi jangan bermusuhan dik, dia banting meja, itu tidak berbudaya, bagi saya no, malu," katanya.
Aksi banting meja terakhir terjadi pada 28 Oktober lalu di parlemen. Anggota DPR dari fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Hasrul Azwar, membanting dua meja, lalu berjalan mendekati meja pimpinan sidang sembari memberikan tatapan tajam.
Hal itu ia lakukan karena sebelumnya pimpinan sidang tidak kunjung memberikan kesempatan bagi PPP kubu pendukung Koalisi Indonesia Hebat (KIH), untuk menyerahkan nama-nama calon pimpinan. Namun pimpinan DPR yang didominasi Koalisi Merah Putih (KMP), tidak kunjung menggubris nya.
"Tapi itu kan hanya satu orang. Kalau kita kritis boleh-boleh saja dik. Tapi kalau sudah diputuskan bersama, kita laksanakan bersama," tandasnya. (NURMULIA REKSO PURNOMO).