Presiden Jokowi Dorong Pembahasan Development Goods di APEC
Dalam sesi Retreat yang membahas integrasi ekonomi kawasan itu, Presiden RI mendorong dimulainya pembahasan mengenai Development Goods di APEC.
Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Gusti Sawabi
![Presiden Jokowi Dorong Pembahasan Development Goods di APEC](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/jokowi-bertemu-presiden-china_20141111_135929.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JALARTA - Presiden RI Joko Widodo, menghadiri pertemuan para Pemimpin Ekonomi APEC di Beijing, RRT, Selasa, 11 November 2014.
Dalam sesi Retreat yang membahas integrasi ekonomi kawasan itu, Presiden RI mendorong dimulainya pembahasan mengenai Development Goods di APEC.
Selain itu Presiden RI juga menekankan kembali keinginan Indonesia agar lima (5) produk Indonesia dimasukkan dalam Development Goods yaitu kelapa sawit, karet alam, rotan, kertas dan produk perikanan. (baca juga: Jokowi Akan Bertemu Obama dan Putin di APEC)
"Development Goods adalah produk-produk yang mendukung proses pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif. Fasilitas perdagangan terhadap produk-produk tersebut akan sangat membantu upaya-upaya pengentasan kemiskinan, peningkatan kesejahteraan petani dan pembangunan pedesaan," ujarnya, sebagaimana dikutip dalam keterangan pers Kementerian Luar Negeri RI diterima Tribunnews.com, Rabu (12/11/2014).
Di Indonesia sendiri, kata Jokowi, 50 persen total produksi minyak kelapa sawit diproduksi oleh sekitar 6,7 juta petani. Sementara kurang lebih 4 juta petani memproduksi 68 persen total karet alam nasional.
Dalam kaitan ini, pertemuan APEC sepakat untuk segera menyelesaikan studi mengenai "development products" dan menindaklanjuti dengan dialog kebijakan. Selain Indonesia, 12 ekonomi APEC lainnya sudah menyampaikan usulan-usulan produk yang ingin dimasukkan sebagai Development Goods.
Selain itu pada sesi Retreat yang membahas topik konektivitas dan infrastruktur, Presiden Jokowi juga telah mendorong kerjasama Pemerintah-Swasta untuk pembangunan infrastruktur seperti jalan tol, kereta api, pembangkit listrik dan zona industri.
Ditekankan juga olehnya pentingnya pembangunan konektivitas maritim baik di tingkat nasional maupun kawasan, dengan membangun dan menghubungkan pelabuhan-pelabuhan laut di Indonesia dan dengan negara-negara lain di kawasan.
Edwin Firdaus