Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Kepastian Soal BBM Diumumkan Setelah Jokowi Pulang

Masyarakat harus segera diberi kepastian soal wacana kenaikan harga BBM

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Kepastian Soal BBM Diumumkan Setelah Jokowi Pulang
Nurmulia Rekso Purnomo/Tribunnews.com
Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla atau yang akrab dipanggil JK dalam konfrensi pers di Istana Wakil Presiden RI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (14/11/2014). JK ditemani Sekretaris Wakil Presiden, Mohamad Oemar. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masyarakat harus segera diberi kepastian soal wacana kenaikan harga BBM kata Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla atau yang akrab dipanggil JK. Jika kepastian soal BBM semakin lama diumumkan, kata Wakil Presiden hal itu akan membuat masyarakat semakin resah.

Kepada wartawan di Istana Wakil Presiden RI, di Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (14/11/2014), JK mengatakan pemerintah akan berupaya secepatnya memberikan kepastian pada masyarakat terkait wacana kenaikan harga BBM.

"Memang perlu kita lebih cepat (memberikan kepastian), dan insyallah begitu pak Jokowi tiba itu segera akan diumumkan ," katanya.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sendiri hingga kini tengah berada di Myanmar untuk kunjungan kenegaraan setelah selesai menghadiri pertemuan negara-negara APC di Tiongkok. Setelah selesai dari Myanmar Presiden akan menyambangi Australia untuk menghadiri acara G20, dan akan kembali ke tanah air pada 16 November mendatang.

JK mengatakan pemerintah masih terus menghitung ulang anggaran subsidi BBM, karena belakangan harga minya dunia turun menjadi di bawah 100 USD perbarel, lebih murah dari yang diprediksi pemerintah sebelumnya yang mencapai 105 USD per barel. Nemun demikian hal itu tidak sertamerta membuat beban pemerintah untuk memberikan subsidi menjadi lebih murah, karena di saat yang bersamaan nilai tukar rupiah turun.

"Jadi kita hitung kombinasinya, berapa persen naik berapa persen katakanlah akibat rupiah berapa persen," kata JK.

Turunnya harga minyak ini ia yakini tidak akan berlangsung lama, karena akan merugikan negara-negara penghasil minyak. Ia percaya dalam waktu dekat negara-negara penghasil minyak akan mengurangi produksinya, untuk menstabilkan harga menjadi di atas 100 USD perbarel.

Berita Rekomendasi

Lebih lanjut Wakil Presiden mengatakan bahwa jika pemerintah mengambil kebijakan kenaikkan BBM di saat harga minyak turun, maka hal itu bisa berdampak kurang baik.

"Tentu tidak bagus juga untuk masyarakat, kita seuaikan dengan keadaan saat itu. Bahwa nanti naik lagi melonjak, tentu kita pikir ulang lagi," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas