JK Ngaku Tak Kenal Profesor "Nyabu" dari Unhas
Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla atau yang akrab dipanggil JK, mengaku prihatin atas hal itu.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Narkoba kini sudah menjerat kalangan intelektual. Itu terbukti dari tertangkapnya guru besar Fakultas Hukum Universitas Hasanudin, Prof Dr Musakkir SH, MH.
Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla atau yang akrab dipanggil JK, mengaku prihatin atas hal itu.
Kepada wartawan di kantor Wakil Presiden RI, Jalan Medan Merdeka Utara, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (17/11/2014), JK yang juga merupakan alumni Unhas itu mengatakan bahwa tertangkapnya Musakkir adalah kejadian yang luar biasa.
"Luar biasa. Narkoba itu sudah sampai ke ranah ranah yang intelektual, siapa lagi yang tidak kemasukan?" kata JK.
Wakil Presiden mengaku tidak mengenal Musakkir walaupun mereka berkuliah di kampus sayang sama. Ia berharap dosen Unhas itu bisa diproses sesuai hukum yang berlaku jika memang terbukti telah mengkonsumsi narkoba.
"Harus dikembalikan ke ranah hukum, pokoknya biarkan tindakan hukum yang menyelesaikan itu," ujarnya.
Terkait rencana kampus mencabut status Profesor bagi Musakkir, JK mengatakan hal itu harus dilakukan sesuai peraturan dan etika yang berlaku bagi dosen Fakultas Hukum itu. Kata dia atas kasus tersebut belum perlu pejabat pusat untuk turun tangan.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Musakkir tertangkap tangan tengah mengkonsumsi shabu-shabu bersama seorang mahasiswi bernama Nilam, di hotel di Hotel Grand Malibu pada Jumat lalu (14/11).
Setelah menggerebek Musakkir Polisi kemudian menggerebek Andi Syamsuddin alias Ancu yang tengah mengkonsumsi shabu-shabu di kamar lain. Ancu ditangkap juga bersama seorang mahasiswi, yakni Ainum Nakkiyah yang masih berumur 18 tahun. Dalam penggerebekan itu, polisi menyita tiga paket sabu, lengkap dengan alat isapnya.