Suhardiman Sebut Ical Buang Waktu dan Duit
Kedatangannya inisiatif menemui Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono.
Penulis: Rahmat Patutie
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menggunakan seragam kotak-kotak berwarna merah, salah satu pendiri Partai Golongan Karya (Golkar) Suhardiman tiba di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar di Slipi, Jakarta Barat, sekitar pukul 15.10 WIB.
Kedatangannya inisiatif menemui Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono. "Saya ke sini datang sendiri. Saudara Agung juga ndak undang," kata Suhardiman kepada wartawan setelah turun dari lantai 2 ruang kerja Agung Laksono di lantai 2 di Kantor DPP Partai Golkar, Kamis (27/11/2014).
Bibirnya bergetar saat mengatakan sebagai satu-satunya pendiri Golkar yang masih hidup mengetahui ada gejolak di Partainya itu.
Suhardiman yang mendukung Musyawarah Nasional digelar pada Januari 2015 mendoakan semoga munas yang akan datang itu dapat berjalan sukses.
Menurutnya, gejolak internal di Golkar tidak akan berlangsung lama usai pergantian kepemimpinan. "Gejolak ini tidak akan lama kalau sudah ada pergantian kepemimpinan," ucapnya.
Dia menyarankan, kepada Aburizal Bakrie (Ical) agar tak bersikukuh kembali maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar. Menurutnya, sudah sepantasnya Ical berbesar hati memberikan kesempatan kepada kader yang lain.
"Saya sebagai pendiri Soksi tentu sudah mempunyai kepastian, itu saudara ical itu tidak perlu muncul kembali," kata Suhardiman berbica sambil duduk di kursi sisi kiri meja resepsionis Gedung utama DPP Partai Golkar.
Dia menegaskan Ical hanya membawa prestasi yang kian menurun selama lima tahun memimpin Partai beringin itu.
"Menurut pendapat saya, saudara Ical itu waktunya sudah habis, sudah enggak perlu lagi (Maju), buang-buang waktu, buang-buang duit," ujarnya.