Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jokowi: Kita Harus Punya Pabrik, Sampai Kapan pun Harga Karet tak akan Bisa Kita Kendalikan

Seorang petani karet, Sabtu (6/12/2014) sore, menumpahkan keluh kesahnya karena harga karet yang dijualnya hanya Rp 5.000 per kilogram

Editor: Gusti Sawabi
zoom-in Jokowi: Kita Harus Punya Pabrik, Sampai Kapan pun Harga Karet tak akan Bisa Kita Kendalikan
TRIBUN JATENG/WAHYU SULISTIYAWAN
Presiden Joko Widodo mengunjungi Kampung Nelayan Tambaklorok, Kelurahan Tanjung Emas, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (2/12/2014). Presiden mengunjungi kampung nelayan untuk berdialog dan membagikan Kartu Jaminan Sosial usai menghadiri Apel Kasatwil Polri 2014 di Akademi Kepolisian (Akpol) dengan Kapolri dan seluruh Poldan serta Kapolres se Indonesia. TRIBUN JATENG/WAHYU SULISTIYAWAN 

Tribunnews.com - "Lho, jadi siapa yang harus saya marahi ini?" tukas Presiden Joko Widodo sambil tersenyum ketika mendengar petani karet mengeluhkan jatuhnya harga jual karet saat mengunjungi Sekolah Peternakan Rakyat di Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan.

Seorang petani karet, Sabtu (6/12/2014) sore, menumpahkan keluh kesahnya karena harga karet yang dijualnya hanya Rp 5.000 per kilogram dari harga sebelumnya yang pernah mencapai kisaran Rp 10.000 hingga Rp 15.000.

"Bagaimana ini, Pak, dengan kenaikan harga (barang kebutuhan lainnya), terus terang kami kesulitan dengan situasi ini, tolonglah pak pemerintah bisa tentukan harganya," tutur seorang petani.

Kepala Negara kemudian menjelaskan bahwa harga karet ditentukan oleh pasar karet internasional dan memang mengalami fluktuasi.

"Bahan mentah karet sekarang ini yang menentukan pasar dunia, tiga bulan lalu sudah saya sampaikan agar ada pabrik di Sumatera Selatan, tetapi yang memproduksi barang jadi. Stabilitas harga akan bisa dikendalikan, pasar dunia tidak mungkin kita kendalikan itu. Kita sekarang proses pabrik yang mengolah karet jadi barang jadi, sampai kapan pun harga (karet dunia) tidak bisa kita kendalikan," papar Presiden.

Presiden kemudian minta petani untuk bersabar karena memang pemerintah sampai saat ini masih mengupayakan pendirian pabrik yang memproduksi karet menjadi barang jadi, sehingga memiliki nilai lebih.

Berita Rekomendasi
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas