Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Versi Polisi, Ini Kronologis Bentrok Paniai yang Tewaskan 4 Warga

"Anggota kami berhamburan dari kantor. Melihat situsi itu mereka melakukan pembelaan diri, menembak ke atas," tutur Fransen Siahaan.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Versi Polisi, Ini Kronologis Bentrok Paniai yang Tewaskan 4 Warga
Istimewa
Aparat kepolisian berusaha menghalau massa kelompok Pinus Murib yang emosi menyusul tewasnya Herius. Pembunuhan Herius Selasa kemarin diduga akibat imbas dari bentrok berkepanjangan akibat sengketa lahan di Jayanti, Kampung Mimika Gunung, Distrik Kuala Kencana, Mimika, beberapa waktu lalu. 

TRIBUNNEWS.COM, PAPUA - Kepolisian Resor Paniai, Papua, menyelidiki tersangka pelaku penembakan warga dalam bentrok antara aparat keamanan dan warga yang dilaporkan menewaskan empat orang, Senin (8/12/2014).

Bentrok terjadi ketika sebuah jalan umum di Kabupaten Paniai dipalangi jalan oleh ratusan warga kampung. Kapolres setempat telah membujuk warga untuk membuka palang karena telah mengganggu lalu lintas.

"Tapi dengan tidak dihiraukan masyarakat, bapak Kapolres memaksa membuka palang jalan itu.

Selanjutnya karena dibuka paksa masyarakat ini tidak menerima," kata Pangdam XVII Cenderawasih yang antara lain membawahi Papua, Mayjen TNI Fransen Siahaan kepada BBC Indonesia.

Ratusan warga, lanjutnya, kemudian melakukan demonstrasi sambil membawa panah. Mereka melempari Koramil yang letaknya tidak jauh dari lokasi pemalangan jalan. Kantor Polsek yang lokasinya berdekatan juga menjadi sasaran.

"Anggota kami berhamburan dari kantor. Melihat situsi itu mereka melakukan pembelaan diri, menembak ke atas," tutur Fransen Siahaan.

'Anak disiksa'
Langkah serupa, katanya, juga dilakukan oleh aparat kepolisian yang berdinas di kantor polisi ketika kantor diserang warga bersenjata tombak yang bertambah beringas.

BERITA TERKAIT

Ia mengatakan korban jiwa diduga jatuh ketika aparat kepolisian terlibat bantrok dengan warga yang melakukan serangan.

Ia menambahkan jumlah korban jiwa hingga kini masih simpang siur akibat kesulitan komunikasi dengan petugas lapangan. Ketua Dewan Adat Paniai Jhon NR Gobay mengatakan empat warga tewas dalam bentrok tersebut.

Menurut Gobay, warga berkumpul di depan Polres untuk menuntut penjelasan atas dugaan penganiayaan terhadap seorang anak sehari sebelumnya.

Sumber: BBC Indonesia
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas