Menteri Riset Rencanakan Otonomi Penuh untuk Perguruan Tinggi di Indonesia
Tujuannya meningkatkan akuntabilitas serta performa pendidikan di tingkat dunia.
Penulis: Rahmat Patutie
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, M Nasir mengatakan kementeriannya telah merencanakan otonomi penuh untuk perguruan tinggi di Indonesia. Tujuannya meningkatkan akuntabilitas serta performa pendidikan di tingkat dunia.
“Presiden selalu menyampaikan tujuan kita adalah ingin menjadi national competitive. Harus dilihat peraturan dan Undang-Undang mana yang mengganggu tujuan tersebut. Akhirnya kami coba ingin mengotonomikan suatu perguruan tinggi," kata Nasir saat menjadi pembicara dalam Kongres XII ke-57 Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (18/12/2014).
Ia menilai perkembangan pendidikan tinggi dan riset di Indonesia masih belum mampu bersaing dengan Negara lain. Di antara negara-negara ASEAN, Indonesia jauh tertinggal dengan menempati posisi ke-108 dunia.
Sementara negara seperti Singapura, sebut dia, sudah mampu menduduki peringkat 9, Brunai Darussalam ke-32, dan Malaysia di posisi 62.
Adapun untuk bidang riset pendidikan tinggi, Indonesia berada pada posisi 0,09 persen dari gross domestic product, masih lebih rendah dibandingkan Malaysia yang sebesar 1 persen, dan Singapura yang sudah mencapai 2,14 – 2,16 persen.
"Difasilitasi oleh Kemenkeu, kami bisa mengubah peraturan pemerintah nomor 58 tahun 2013 yang akan mengelola pendidikan tinggi ke depan dengan otonomi penuh," ujar Nasir.