TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Chief Executive Officer Bionas Indonesia Hendry Widjaya menilai sudah saatnya teknologi dimanfaatkan untuk mengurangi pemakaian energi yang berasal dari sumber daya alam, seperti minyak bumi.

Telebih kata dia, saat ini Bionas Energi Indonesia telah berhasil memadukan kemajuan teknologi nano yang diterapkan pada additif, nano emulsion dan polarization.

Perpaduan tersebut diyakininya dapat memangkas biaya tarif dasar listrik hingga 20 persen. Bahkan, klaimnya dapat menghemat penggunaan bahan bakar minyak disejumlah alat transportasi darat, udara dan laut bermesin diesel dan premium hingga mencapai 20 persen.

"Teknologi ini ramah lingkungan karena buah jarak dan air menjadi salah satu komponen utama di dalamnya. Teknologi nano emulsi dan polarisasi ini tujuannya untuk penghematan bahan bakar fosil," kata Hendry Widjaya di Jakarta, Jumat (19/12/2014).

Pada kesempatan sama, dia berharap kegiatan investasi yang dilakukannya bisa meningkatkan pendapatan petani. Karena Bionas berjanji akan membayar tinggi buah jarak milik petani. Bila di pasaran buah jarak hanya dihargai 115 USD per ton, Hendry berjanji meningkatkan harganya menjadi 400 USD per ton.

Sebagai bentuk keseriusannya, perusahaan asal California ini sampai menggandeng Universitas Negeri Makassar untuk membantu melakukan riset penggunaan produk Bionas ini di bidang otomotif.

"Kami akan melakukan pengujian, kita cek berapa ketahanan mesinnya dan bagaimana efeknya terhadap pencemaran. Kita bergerak disektor teknologi tepat guna dan sangat mungkin Bionas ini diterapkan disana," kata Rektor UN Makassar, Arismunandar.

Menurut Aris, dalam Mou yang tertuang antara UNM dan Bionas tertulis bahwa pihak universitas akan menyediakan sumber daya manusia (SDM) untuk diberi pelatihan mengenai proses pembuatan sumber energi ramah lingkungan ini.

Kapal nelayan milik warga, motor dan mesin industri yang ada di Makassar pun akan menjadi target utama uji coba produk Bionas ini. Mou kerjasama sendiri antara UNM dan Bionas terjalin di Hotel Grand Melia pada Kamis (18/12/2014) kemarin.

Dalam penandatanganan tersebut sejumlah petinggi dari Bionas hadir, di antaranya Zurina Amnan, CEO Bionas Group, Dato Sri Mohmmad Jafri, Executive Chairman Bionas Group. Sementara itu perwakilan dari UNM adalah Rektor UNM, Prof. Dr. H. Arsimunandar dan Pembantu Rektor UNM Nurdin Nonik.