Jokowi Bertolak ke Papua Rayakan Natal Nasional 2014
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Negara Iriana bertolak dari Base Ops Halim Perdanakusuma, Jakarta menuju Papua.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Negara Iriana bertolak dari Base Ops Halim Perdanakusuma, Jakarta menuju Papua, Sabtu (27/12/2014) sekitar pukul 07.35 WIB.
Jokowi didampingi Ibu Negara yang memakai kemeja merah berpadu hitam tiba di Halim Perdanakusuma sekitar pukul 07.15 WIB. Jokowi mengenakan kemeja "khasnya" putih lengan panjang.
Terlihat pula, putri semata wayang Jokowi, Kahiyang Ayu dan putra bungsunya, Kaesang Pangarep. Kahiyang mengenakan baju batik putih, sedangkan Kaesang memakai baju kemeja putih.
Jokowi dan rombongan terbang ke Papua dengan pesawat kepresidenan Boeing seri 737-800 BBJ II.
Selain Jokowi, turut mendampingi Presiden sejumlah anggota Kabinet Kerja. Pantauan Tribunnews.com, menteri yang ikut Menteri Perdagangan Rahmat Gobel, dan Sekretaris Kabinet Andi Wijayanto.
Jokowi akan menghadiri perayaan Natal Nasional 2014 di Jayapura, Papua. Menurut Sekretaris Daerah Papua Heri Dosinaen, Selasa (23/12/2014), sejumlah menteri sudah melakukan rapat koordinasi dengan unsur pimpinan di Papua terkait dengan kedatangan Jokowi.
Menurut Heri, selain Jokowi dan anggota kabinetnya, ada 400 ribu undangan yang akan hadir di Stadion Mandala Jayapura. Setelah acara Natal 27 Desember2014, Jokowi akan mengunjungi tiga kota di Papua dan Papua Barat. Pada 28 Desember 2014, Jokowi mengunjungi Jayapura dan keesokan harinya, akan melanjutkan ke Wamena di Kabupaten Jayawijaya. Rencananya Jokowi akan mengakhiri kunjungan di Kota Sorong, Papua Barat, 29 Desember 2014.
Selain itu, kata Heri, Jokowi akan menghadiri pertemuan dengan sejumlah tokoh masyarakat di Kampus Universitas Cenderawasih, setelah itu dijadwalkan melakukan pertemuan dengan relawan di Gedung Olahraga Waringin Kotaraja. Di Jayapura, Jokowi akan mengunjungi proyek pembangunan Jembatan Holtekamp dan beberapa pasar tradisional.
Heri berharap Natal Nasional pertama kali di Papua dapat menumbuhkan gerakan baru untuk memperbaiki wilayahnya. Selain itu, dia meminta pemerintah pusat untuk melihat kondisi riil di Papua, yang selama ini tertutup dibandingkan dengan wilayah lain di Indonesia.
"Kami berharap ada perhatian lebih dalam pembangunan di Papua," ujarnya.