Basarnas Mencari Tumpahan Avtur di Selat Karimata
Di penghujung tahun 2014 transportasi kita kembali digemparkan oleh musibah hilangnya pesawat terbang
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Di penghujung tahun 2014 transportasi kita kembali digemparkan oleh musibah hilangnya pesawat terbang. Kali ini pesawat yang mengalami nasib na'as tersebut adalah milik air asia, rute Surabaya-Singapura dengan nomor QZ 8501.
upaya terus dilakukan berbagai pihak untuk mencari pesawat yang hilang kontak di pangkal pinang tersebut, termasuk yang dilakukan oleh Badan Sar Nasional (Basarnas), yang pada minggu sore kemarin (28/12/2014) mengirimkan spesial group menggunakan Kapal KN 224 untuk menyisir perairan pangkal pinang, apabila pesawat jatuh.
Kapal yang dilengkapi sejumlah peraalatan detektor tersebut tiba diperairan antara pulau kalimantan dan belitung pada pukul 04.15 WIB, senin (29/12/2014).
Berkoordinasi dengan Basarnas pusat, pada pagi-pagi buta, kapal langsung menyisir perairan, apabila terdapat tumpahan bahan bakar pesawat (avtur).
"Setelah kurang lebih lima belas jam, Kita sekarang bergerak diperairan selat karimata, dan akan lansung menyisir apabila terdapat tumpahan avtur," ujar nahkoda kapal, Ahmad.
KN 224 Basarnas akan menyisir perairan selat karimata dengan gugus tugas pencarian 16 mil kali 16 mil. Total ada empat titik yang akan disisir Basarnas.
"Dari empat titik, kita baru menyelesaikan satu titik, dan kita akan terus berputar, sementara tim lainnya mencari di titik berbeda" ujarnya.
Pantauan Tribunnews kapal dengan kecepatan sedang terus berputar di sekitar selat Karimata. Semua petugas mengarahkan pandangannya ke lautan mencari tanda-tanda dari pesawat air asia. Sementara itu, angin dan gelombang kencang menyelimuti misi pencarian pesawat tersebut.