Cuaca Buruk Halangi Upaya Super Puma Jemput Jenazah
Sabtu pagi, cuaca buruk kembali melanda di titik penjemputan. Situasi itu terutama pada jarak 60-70 kilometer arah selatan posko utama.
Editor: Yudie Thirzano
Laporan Wartawan Tribun Pontianak Langsung dari Pangkalan Bun
TRIBUNNEWS.COM, PANGKALAN BUN - Tim evakuasi berhasil menemukan dan mengevakuasi jenazah penumpang korban AirAsia QZ 8501, Sabtu (3/1/2015) pagi. Saat ini dikabarkan ada jenazah di KRI Banda Aceh yang siap untuk diterbangkan dari kawasan Selat Karimata menuju Pangkalan Bun.
"Tadi rencana mau jemput di KRI Bung Tomo, tapi ternyata jenazah sudah digeser ke KRI Banda Aceh, jadi balik kanan. Berapa jenazah tidak tahu pasti. Rencanaya diangkut heli Bell," jelas Mayor Penerbang Suryo, pilot yang menerbangkan helikopter Super Puma dari Skuadron 6 Lanud ATS Bogor di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Sabtu (3/1/2015).
Suryo yang ditemui sesaat usai mendarat pukul 09.30 WIB, belum mendapat informasi pasti tentang jumlah jenazah yang berada di KRI Banda Aceh. Sabtu pagi, cuaca buruk kembali melanda di titik penjemputan. Situasi itu terutama pada jarak 60-70 kilometer arah selatan posko utama.
Berdasarkan pantauan udara sejumlah KRI sudah merapat ke utara mendekati Pantai Kumai, untuk menghindari cuaca buruk. "Arah 50 kilometer ke selatan cuaca benar jelek. Kapal merapat ke pesisir, ya sekitar 30-40 kilometer untuk memudahkan evakuasi," terang Suryo.
Hasil pantauan Suryo, masih terdapat awan Cumulonimbus dalam ukuran besar disertai angin kencang. "Saya sampai harus banting-banting (setir)," terangnya.