Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jelang Kongres Demokrat, Anas Kembali Cerita Soal SBY

Mantan Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum kembali bercerita mengenai kisah kongres partai berlambang bintang mercy itu

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Gusti Sawabi
zoom-in Jelang Kongres Demokrat, Anas Kembali Cerita Soal SBY
TRIBUN/DANY PERMANA
Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum (kanan) tiba di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi di Jakarta untuk menjalani sidang vonis Kamis (24/9/2014). Anas diduga terlibat korupsi dalam proyek Hambalang, yang juga melibatkan mantan Menpora Andi Malarangeng. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum kembali bercerita mengenai kisah kongres partai berlambang bintang mercy itu. Twitter Anas itu berhastag #kisahkongres *abah.

"‎Pekan lalu sdh disebut beberapa nama calon Ketum Demokrat yang layak dan beredar di media," kata Anas.

Anas mengatakan kepantasan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Ketua Umum Demokrat ‎untuk ditanyakan kepada hati kecil Presiden ke-6 RI itu. Anas mengaku kepantasan itu ditanyakan kepada SBY karena ada alasannya.

‎"Kelayakan dan kepantasan agak berimpit, tetapi jelas 2 hal yang berbeda. #kisahkongres *abah," tuturnya.

Ia menuturkan saat Kongres Luar Biasa (KLB) Bali, SBY menyatakan masa jabatannya sebagai ketua umum Demokrat tidak akan lama.‎ Jabatan ketua umum itu untuk keselamatan Demokrat untuk persiapan menuju pemilihan legislatif 2014.

"Ada yg menyebut hanya akan jadi Ketum sampai selesai pileg 2014 saja. Untuk mengatasi situasi "darurat". #kisahkongres *abah," kata Anas.

Berita Rekomendasi

Isu keselamatan dan situasi darurat partai, kata Anas, yang digunakan SBY untuk menghentikan Maarzuki Alie.‎ "Dengan sebuah SMS panjang, beberapa poin, Pak SBY "menekan" agar Pak Marzuki mundur.#kisahkongres *abah," katanya.

Ia menuturkan gerakan penggalangan Marzuki Alie di Ancol diubah menjadi dukungan kepada SBY. Anas menduga Marzuki yang saat itu menjabat sebagai Ketua DPR memiliki pertimbangan berbeda dengan SBY.

"Setelah skrg bukan lagi Ketua DPR, apakah Pak Marzuki jadi berani maju? Infonya masih maju-mundur. #kisahkongres *abah," katanya.

Anas lalu mempertanyakan apakah SBY pantas maju menjadi ketu‎m dengan melangar janji. Bagi yang tidak setuju dengan SBY, ujarnya, maka akan menagih janji dahulu di KLB Bali.

"Bagi yang bersemangat mendukung Pak SBY, tentu akan punya alasan lain. "Kan Pak SBY diminta para kader. Bagi Pak SBY sendiri, jawabannya ada pada hati kecilnya. Jika mau jadi Ketum lagi, itulah bisikan hatinya. #kisahkongres *abah," tuturnya.

Menurut Anas, SBY sendiri yang paling tepat menjawab soal kepantasannya maju dalam kongres Demokrat.‎ "Ada falsafah Jawa "sabdo pandito ratu, tan keno wola-wali". Perkataan pemimpin harus bisa dipegang. #kisahkongres *abah‎," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas