Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Panglima TNI Pimpin Langsung Operasi Pengangkatan Ekor AirAsia

Panglima TNI Jenderal Moeldoko memimpin langsung proses pelaksanaan operasi pengangkatan bagian ekor pesawat AirAsia QZ-8501

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Gusti Sawabi
zoom-in Panglima TNI Pimpin Langsung Operasi Pengangkatan Ekor AirAsia
TRIBUN PONTIANAK/DESTRIADI YUNAS JUMASANI
Panglima TNI Jenderal Moeldoko tiba di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Jatiwaringin, Kalimantan Tengah, menggunakan Boeing 737-200 TNI AU lalu menggunakan Sea Hawk terbang ke KRI Banda Aceh, ikut bersama Tim Basarnas untuk mencari korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501, Selasa (6/1/2015). (TRIBUN PONTIANAK/DESTRIADI YUNAS JUMASANI) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Panglima TNI Jenderal Moeldoko memimpin langsung proses pelaksanaan operasi pengangkatan bagian ekor pesawat AirAsia QZ-8501 yang telah berhasil ditemukan di dasar laut perairan Selat Karimata, Kalimantan Tengah, Kamis (8/1/2015).

Dalam memimpin operasi pengangkatan bagian ekor pesawat AirAsia QZ-8501, Panglima TNI terbang dari Jakarta dengan menggunakan Boeng-737 TNI AU ke Pangkalan Bun Kalimantan Tengah, dilanjutkan dengan pesawat helikopter menuju KRI Banda Aceh yang menjadi Kapal Markas dalam operasi tersebut.

Jenderal TNI Moeldoko mengakui masih terdapat beberapa kendala yang menghambat dalam proses evakuasi ekor pesawat tersebut, salah satunya kondisi cuaca dan arus di perairan tempat jatuhnya pesawat.

"Arus bawah laut mencapai 2 sampai dengan 5 knot. Tingkat kejernihan air bisa sampai nol. Saya akan manfaatkan cuaca. Prioritas hari ini saya akan pimpin sendiri pengangkatan ekor pesawat, karena di dalamnya ada black box," kata Panglima TNI.

Lebih lanjut dikatakan, hal lain yang juga menjadi hambatan dan dihadapi Tim SAR di lapangan adalah sistem pengangkatan ekor pesawat ke atas permukaan. Meski demikian Tim SAR telah menyiapkan subsurface vehicle yang dilengkapi balon khusus untuk mengambangkan pesawat dari bawah air.

"Kemampuan angkat balon yang disiapkan kurang lebih hanya 10 ton, mudah-mudahan nanti beban yang ada tidak melebihi itu. Namun demikian kendala itu sudah diantisipasi dengan menyiapkan opsi berikutnya, yakni crane pontoon yang dibawa dari Semarang," ujar Panglima TNI.

BERITA TERKAIT

Diketahui, lokasi penemuan ekor AirAsia QZ-8501 berada di titik koordinat 3 derajat 38' 39'' Lintang Selatan dan 109 derajat 43' 45'' Bujur Timur. Lokasinya berjarak sekitar 127 kilometer dari Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, dan 188 kilometer dari Pulau Belitung.

Serpihan bagian ekor pesawat telah diverifikasi oleh dua penyelam dari Tim Intai Amfibi TNI Angkatan Laut yang berada di kedalaman 34 meter. Saat ditemukan, obyek sudah terkoyak di beberapa sisi. Namun bentuk ekor masih jelas terlihat karena menghujam ke dasar laut.

Dalam memimpin operasi pengangkatan ekor pesawat tersebut, Jenderal TNI Moeldoko didampingi beberapa pejabat TNI antara lain Pangkoops I TNI AU Marsda TNI Dwi Putranto, Pangarmabar Laksda TNI Widodo, Dankormar Mayjen TNI Faridz Washington, Asintel Panglima TNI Laksda Amri Husaini, Asops Panglima TNI Mayjen TNI Indra Hidayat, Aster Panglima TNI, Ngakan G. Sugiartha dan Kapuspen TNI Mayjen TNI M. Fuad Basya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas