SKK Migas Tanggung Bahan Bakar Armada untuk Evakuasi AirAsia
"Armada yang dari kita (baik kapal dan pesawat dalam negeri) dibantu SKK Migas dan dari beberapa perusahaan," ujar Bambang.
Penulis: Randa Rinaldi
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekian banyak kapal dan pesawat yang ikut proses pencarian dan evakuasi korban pesawat AirAsia QZ8501 harus terjaga bahan bakarnya. Semua itu ditanggung oleh SKK Migas.
Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo mengatakan, biaya besar untuk operasi pencarian tersedot untuk bahan bakar kapal. Tapi pengeluaran itu semua dibantu SKK Migas.
"Armada yang dari kita (baik kapal dan pesawat dalam negeri) dibantu SKK Migas dan dari beberapa perusahaan," ujar Bambang kepada wartawan di kantor Basarnas, Jakarta Pusat, Jumat (9/1/2015).
Sementara bahan bakar kapal dan pesawat luar negeri seperti Australia, Jepang, Malaysia, Singapura, Korea, Amerika, Tiongkok, tidak dibantu SKK Migas. Kapal dan pesawat luar negeri membawa bahan bakar sendiri.
Ketika ditanya berapa nilai biaya bahan bakar tersebut, Soelistyo enggan menjawab. Jenderal bintang tiga tersebut hanya mengatakan semua pengeluaran bahan bakar tercatat dengan baik.
SKK Migas diketahui telah menyiapkan 5.500 kiloliter BBM untuk membantu operasi pencarian pesawat A320 milik AirAsia. Bantuan diberikan dalam dua tahap dan disalurkan melalui kapal tanker Conoco Phillips.