Basarnas Bakal Kurangi Bantuan Negara Asing
Dini hari tadi Search and Rescue (SAR) Jepang telah meninggalkan daerah operasi pencarian di Selat Karimata.
Penulis: Randa Rinaldi
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selama 14 hari pencarian pesawat AirAsia QZ8501, delapan negara telah terlibat untuk membantu proses pencarian. Dini hari tadi Search and Rescue (SAR) Jepang telah meninggalkan daerah operasi pencarian di Selat Karimata.
Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya FHB Soelistyo berencana akan kembali mengurangi jumlah armada luar negeri yang telah membantu. Pengurangan jumlah Search Rescue Unit (SRU) ini dilakukan setelah adanya evaluasi dari tim.
Rencananya, Basarnas akan mengurangi bantun dari militer Rusia. Sebelumnya, Rusia mengerahkan dua pesawat, 22 penyelam serta alat lainnya untuk mempercepat operasi pencarian.
"Kita kurangi karena ritme dari hasil dan evaluasi yang kita keluarkan sudah mulai menurun,"ujar Soelistyo saat jumpa pers di Kantor Basarnas, Jakarta, Sabtu (10/1/2015).
Soelistyo menuturkan, Basarnas bersama tim gabungan dalam negeri lainnya akan menghitung SRU yang dibutuhkan untuk operasi lanjutan. Hal ini dilakukam oleh Basarnas agar operasi pencarian bisa berjalan lebih efektif.
Sebelumnya, dua kapal Jepang yang telah meninggalkan operasi pencarian telah diganti oleh Kapal SAR Tiongkok. Ia menambahkan, pengurangan kapal juga dilakukan kepada Singapura, dan Malaysia dengan masing-masing satu kapal.
Sebelumnya, negara-negara yang telah terlibat dalam pencarian pesawat AirAsia QZ 8501 adalah Malaysia, Singapura, Australia, Korea Selatan, Amerika Serikat, Jepang, Rusia dan Tiongkok.