Basarnas Belum Pastikan Deteksi Sinyal oleh KN Jadayat
Gelombang dan arus bawah laut yang mencapai 3-5 knot membuat penyelaman tidak bisa dilakukan
Penulis: Randa Rinaldi
Editor: Hendra Gunawan
Laporan wartawan Tribunnews.com, Randa Rinaldi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI FHB Soelistyo mengatakan Kapal Navigasi Jadayat mendeteksi adanya sinyal "ping" terkait keberadaan black box (kotak hitam). Namun, ia belum menyakinkan deteksi sinyal yang disampaikan oleh tim gabungan adalah black box.
"Salah satu KN kita yaitu KN Jadayat yang di dalamnya itu ada tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), ada penyelam lima orang, itu mendapatkan sinyal ping, tapi ingat ini belum saya konfirmasi,"kata Soelistyo di Kantor Basarnas, Jakarta, Jumat (9/1/2015).
Soelistyo menuturkan, keberadaan sinyal tersebut harus dibuktikan dengan mengerahkan penyelam. Namun, gelombang dan arus bawah laut yang mencapai 3-5 knot membuat penyelaman tidak bisa dilakukan.
"Maka penyelam tidak efektif untuk melakukan operasi. Saya tinggal berharap kalau besok ekor terangkat dan jika black box masih menempel di ekor, pekerjaan kita menjadi optimal,"ucap Soelistyo.
Sinyal tersebut dideteksi oleh KN Jadayat pada posisi barat laut sektor prioritas pencarian. Soelistyo memprediksikan, deteksi sinyal "ping" itu berjarak sekitar 2 mille dari titik pencarian.
Sebelumnya, KN Jadayat menyebutkan telah mendeteksi lokasi kotak hitam atau black box pesawat AirAsia QZ8501 di Selat Karimata, dekat Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Sinyal yang didapat melalui sistem sonar tersebut terdeteksi pada Jumat (9/1/2014) pagi.